Virus Corona

Viral karena Salat Jumat saat Corona, Atalarik Syah: 'Saya Gak Boleh Takut Corona, Tapi Takut Allah'

"Saya mau lebih yakin lagi, saya gak boleh takut pada virus corona, tapi takut kepada Allah,"

Nurul Nares/Grid.ID
Atalarik Syah 

TRIBUNPALU.COM - Aktor Atalarik Syach tengah menjadi sorotan karena aksinya di saat pandemi Virus Corona.

Atalarik pun meminta maaf soal videonya yang viral pada Jumat (3/4/2020).

Video itu jadi perbincangan karena Atalarik Syach membagikan video bahwa ia masih melaksanakan shalat Jumat di tengan pandemi Covid-19.

Padahal, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk beribadah di rumah untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Bahkan MUI mengimbau penundaan sementara Shalat Jumat di kawasan beresiko virus corona.

Atas videonya tersebut, Atalarik pun menyampaikan permintaan maaf.

Video permintaan maafnya itu disampaikan di Youtube Atalarik Syach,  Selasa (7/4/2020).

 

Jadwal Lengkap Live Streaming Misa Online Pekan Suci Paskah 2020 di KOMPAS TV, TVRI, hingga YouTube

Kisah Driver Ojol Tinggal di Basecamp Jadi Viral: Motor Ditarik Leasing dan Diusir dari Rumah

Dilansir TribunnewsBogor.com Rabu (8/4/2020), ia menyampaikan permohonan maaf di dalam rumahnya.

"Saya Atalarik Syach menyampaikan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh muslim se-Tanah Air atas perkataan saya yang membuat tersinggung atau kecewa saudara-saudara muslim yang saya unggah di akun medsos saya, Instagram @ariksyach," kata mantan suami Tsania Marwa itu membuka video.

Kemudian Atalarik Syach pun menjelaskan alasan dirinya masih melaksanakan shalat Jumat di tengah pandemi virus corona.

"Saya dan mewakili yang lain, yang masih menjalankan shalat Jumat, bukan berarti kami itu tidak mematuhi atau mengindahkan saran pemerintah untuk tidak melaksanakan ibadah shalat Jumat, terutama maklumat atau fatwa para alim ulama," jelasnya.

Ia mengaku saat ini sedang mendalami ilmu agama, di tengan wabah Covid-19 ini.

"Khususnya saya, saat ini lagi menggebu-gebunya ingin belajar shalat berjamaah, saya lagi ingin memiliki keyakinan yang lebih pada Allah SWT," kata dia.

Atalarik Syach tak ingin ketakutannya akan virus corona menjauhkan diri dari Allah SWT.

"Saya mau lebih yakin lagi, saya gak boleh takut pada virus corona, tapi takut kepada Allah," tambahnya.

Ia pun berharap, adanya pandemi virus corona ini masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya bisa menjadi sarana sosialisasi.

"Jadi saya juga berpikir, melalui masjid yang tersebar di seluruh Indonesia itu, bisa bersama-sama membantu program pemerintah dalam mensosialisasikan program kesehatannya melalui masjid karena di situ kan tempat berkumpulnya para laki-laki yang bisa meluaskan kepada sanak saudaranya di rumah," urainya.

Atalarik Syach pun berharap tempat-tempat ibadah bisa menjamin keselamatan jamaahnya.

Yakni tempat-tempat ibadah yang ada bisa secara mandiri masih bisa melakukan perlindungan agar jemaahnya bisa melangsungkan ibadahnya dengan aman dan tenang.

"Seperti pembagian hand sanitizer, dibikin sebuah ruangan sterilisasi saat masuk ke ruang wudhu misalnya, dan membuka satu akses masuk ke dalam masjid, para jamaah secara pribadi bisa membawa masker sendiri, sajadah sendiri, dan tidak bersalaman juga kan tidak diwajibkan," bebernya.

Ia pun mengaku sangat miris melihat banyak masjid ditutup pada 3 April lalu.

"Padahal kita semua berharap sekali wabah corona ini bisa segera berlalu dengan keyakinan beribadah kita," katanya.

Di akhir video, ia pun kembali meminta maaf kepada semuanya.

"Baik, saya tidak mau bicara lebih banyak lagi, saya menyampaikan permohonan maaf kepada kalian semua, mudah-mudahan diterim, dan kalau masih ada perkataan saya yang menyinggung dan menyakiti, saya dan kita semua yang sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan ini mohon dimaafkan lahir dan bathin saya. Mudah-mudahan saya tidak melakukan kesalahan yang sama," tutupnya.

Ini videonya :

Kata MUI

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Asrorun Niam Sholeh mengimbau supaya penyelenggaraan shalat Jumat dihentikan sementara selama virus corona masih mewabah.

Imbauan ini diperuntukkan bagi wilayah-wilayah dengan tingkat penyebaran virus corona tinggi.

"Ketika berada di dalam satu kawasan yang wabah virus covid-19 tak terkendali di suatu kawasan tertentu, maka penyelenggaraan shalat Jumat dan ibadat yang sifatnya masif ini bisa dihentikan untuk sementara waktu sampai kondisi normal," kata Asrorun saat dikonfirmasi, Jumat (20/3/2020).

Sebagaimana bunyi Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19, orang yang terpapar virus corona juga diminta tak melaksanakan shalat jumat di tempat umum.

Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena shalat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan virus secara massal.

Asrorun melanjutkan, untuk mereka yang tinggal di kawasan dengan tingkat penularan virus corona rendah, maka pelaksanaan ibadah dapat dilaksanakan sebagaimana biasanya.

Akan tetapi, kewaspadaan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat harus ditingkatkan, supaya tidak terjadi penularan virus.

Ia menyebut, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan, seperti menjaga kebersihan tempat ibadah, mencuci tangan secara rutin, meminimalisir kontak secara fisik, hingga membawa sajadah sendiri ketika hendak melakukan ibadah berjamaah.

"Ini bagian dari tugas keagamaan, jangan sampai kemudian kita menyebabkan kepanikan," kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Alasan Atalarik Syach Masih Shalat Jumat: Saya Gak Boleh Takut Virus Corona, Tapi Takut kepada Allah, 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved