Belva Siap Mundur dari Stafsus Presiden Jika Terbukti Ruangguru Ada Konflik Kepentingan
Belva menyatakan siap mundur dari stafsus Presiden jika ada konflik kepentingan dalam penetapan Ruangguru sebagai salah satu mitra resmi pemerintah.
TRIBUNPALU.COM - Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Adamas Belva Syah Devara, menyatakan siap mundur dari jabatan jika ada konflik kepentingan dalam penetapan Ruangguru sebagai salah satu mitra resmi pemerintah dalam pelatihan online bagi peserta kartu prakerja.
Hal ini dilakukan Belva demi menghindari persepsi atau asumsi yang tidak benar.
Belva mengizinkan Tribunnews.com untuk mengutip penjelasan tersebut dari akun Twitternya.
"Walau tidak ada yang dilanggar secara hukum, sebenarnya demi menghindari persepsi atau asumsi, saya siap dan sudah menawarkan untuk mundur," tulis Belva di akun twitternya, @AdamasBelva.
Melalui cuitannya itu, Belva menegaskan dirinya sama sekali tidak ikut campur dalam proses pengambilan keputusan dalam program Kartu Prakerja.
• DPR Minta Pemerintah Tegas Melarang Warga untuk Mudik selama Pandemi Virus Corona
• Tanggapan WHO Soal Penangguhan Dana yang Dilakukan Donald Trump: Kami Kecewa dengan Keputusan Itu
Termasuk mengenai mitra yang dipilih dalam program tersebut.
Belva juga telah berdiskusi dengan pihak Istana apakah ada konflik kepentingan dengan ditunjuknya Skill Academy sebagai mitra program Kartu Prakerja itu.
"Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," cuitnya.
Lebih lanjut, Belva mengungkapkan, sebelum menerima tawaran menjadi staf khusus Presiden, ia sempat menanyakan kepada pihak Istana apakah dirinya harus mundur dari perusahaan berbasis pendidikan secara digital tersebut.
"Dari awal, pertanyaan pertama saya ke Istana sebelum saya menerima posisi staf khusus adalah: apakah saya harus mundur dari perusahaan yang saya rintis? Jawaban Istana jelas: TIDAK PERLU. Itu dasar saya menerima tawaran itu," cuit Belva lagi.
Belva menambahkan, saat itu pihak istana tak mengharuskannya untuk mundur karena staf khusus Presiden memiliki batasan wewenang yang tak mencakup pengambilan keputusan.
"Saya hanya berpegang pada pernyataan Istana tersebut dan niat saya hanya kontribusi sebisa saya di bidang yang saya kuasai," tambahnya.
Ia hanya mengaku kagum dan hormat dengan sosok Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk sama-sama memajukan Indonesia.
"Intinya, saya hanya mau berkontribusi sebisa saya. Selama ini semua gaji dan tunjangan saya sumbangkan ke UMKM melalui program CiptaNyata sejak dilantik. Mulai bulan ini dialihkan ke penanganan corona," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polemik Ruangguru dan Kartu Prakerja, Belva: Saya Siap Mundur sebagai Stafsus Presiden,