Obat Virus Corona Buatannya Tunjukan Tanda Manjur, Nilai Saham Perusahaan Gilead di AS Meroket

remdesivir adalah salah satu obat pertama yang diidentifikasi memiliki potensi untuk berdampak pada SARS-CoV-2, virus yang sebabkan Covid-19

pixabay
ILUSTRASI obat-obatan. Sebuah penelitian di Brazil yang menguji obat anti malaria klorokuin untuk pengobatan Covid-19 terpaksa dihentikan lebih awal. 

Sehingga hal itu menunjukkan pada kami bahwa durasi terapi tidak harus selama 10 hari. Kami memiliki sangat sedikit kasus yang keluar pada (terapi) 10 hari, mungkin (hanya) tiga," kata Mullane.

Dilansir dari STAT News, Mullane mengonfirmasi keaslian data rekaman tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Ditanya tentang data itu, Eric Topol, direktur Scripps Research Translational Institute, menggambarkannya sebagai "menggalakan semangat."

“Pasien yang terjangkir sangat parah memiliki risiko kematian yang tinggi. Jadi jika benar bahwa banyak dari 113 pasien berada dalam kategori ini dan dipulangkan, itu merupakan sinyal positif lain bahwa obat tersebut memiliki kemanjuran," kata Topol seraya menambahkan bahwa penting untuk melihat lebih banyak data dari penelitian yang terkontrol secara acak.

Penelitian kasus Covid-19 yang parah dari Gilead mencakup 2.400 peserta dari 152 situs uji klinis yang berbeda di seluruh dunia.

Studi Covid-19 yang moderat mencakup 1.600 pasien di 169 pusat-pusat yang berbeda, juga di seluruh dunia. Percobaan sedang menyelidiki rangkaian pengobatan remdesivir lima dan 10 hari.

(Tribunpalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved