Virus Corona
Seorang Kurir Pizza di India Positif Virus Corona, Sempat Antar Pesanan ke 70 Pelanggan
Seorang petugas layanan pesan antar (delivery) pizza di India dinyatakan positif virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Seorang petugas layanan pesan antar (delivery) pizza di India dinyatakan positif virus corona.
Kurir pizza yang tidak disebutkan namanya itu diketahui positif Covid-19 pada Senin (13/4/2020) lalu.
Pejabat administratif Kota New Delhi mengatakan, sebelum diuji dan dinyatakan positif, kurir tersebut sempat mengirimkan pesanan ke 72 keluarga dalam 20 hari terakhir.
• Sebaran Virus Corona di Indonesia Jumat, 17 April 2020: 214 Kabupaten/Kota telah Terdampak
• Update Corona Sulteng Jumat (17/4/2020): Total 269 ODP, Kenaikan Kasus Terjadi di Buol dan Morowali
"Dia telah menunjukkan gejala sejak 20 Maret lalu sebelum menjalani tes virus corona." kata Mishra, hakim pengadilan distrik Delhi Selatan.
"(sementara itu) kami melakukan pelacakan dan menghubungi semua keluarga yang sempat melakukan kontak dengannya, dan restoran (tempat ia bekerja) ditutup serta dibersihkan dengan disinfektan," sambungnya.
Sementara itu, 16 kurir pesan antar yang diketahui bekerja dengan pegawai yang terinfeksi itu telah ditempatkan di karantina.
Selain itu, seluruh pegawai di restoran tersebut juga menjalani tes virus corona.
"Tidak ada pegawai lain yang terinfeksi," tutur Mishra sebagaimana diwartakan CNN pada Jumat (17/4/2020).
• Kenakan Helm Berbentuk Mirip Virus Corona, Polisi di India Peringatkan Warga untuk Tetap di Rumah
• Sisi Lain Lockdown Virus Corona: Polusi Udara Menurun, Pegunungan Himalaya Terlihat dari India
India perpanjang masa karantina wilayah atau lockdown
Pemerintah India secara resmi memperpanjang masa karantina atau 'lockdown.'
Tidak tanggung-tanggung, masa lockdown diperpanjang hingga 3 Mei 2020 mendatang.
Sebelumnya, kebijakan lockdown resmi dikeluarkan pada Selasa, 24 Maret 2020.
Kala itu pemerintah setempat menyatakan bahwa kebijakan itu akan berlaku selama 21 hari atau tiga pekan.
Akan tetapi, tepat pada hari terakhir lockdown yang jatuh pada Selasa (14/4/2020), PM Modi mengumumkan bahwa masa pemberlakuan kebijakan tersebut diperpanjang.
"Sampai dengan 3 Mei, kita semua harus mentaati karantina wilayah. Selama masa itu, kita harus mengikuti ketentuan yang telah berlaku sebelumnya," kata Modi.
Ini berarti masa lockdown di India akan berlangsung selama kurang lebih enam pekan atau sekira 42 hari.
Sementara, sejak aturan pembatasan wilayah itu diberlakukan, sejumlah toko, kantor, pasar, hingga tempat ibadah ditutup.
Segala aktivitas yang biasa dilakukan di tempat-tempat tersebut dihentikan untuk sementara waktu.
Hanya layanan kebutuhan mendesak atau penting saja yang masih diperbolehkan untuk beroperasi di tengah masa lockdown.
Di antaranya ialah layanan kesehatan, listrik dan air, serta toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, India Perpanjang Masa Lockdown Hingga 3 Mei
• Dampak Penerapan Lockdown di India, Ibu Lempar 5 Anaknya ke Sungai Gangga karena Kelaparan
Jadwal penerbangan domestik dan internasional ditangguhkan hingga akhir masa lockdown
Menyusul adanya penambahan masa lockdown, pihak Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) akhirnya mengeluarkan kebijakan terkait penerbangan baik domestik maupun internasional.
Melalui akun media sosial resminya, DGCA India mengumumkan bahwa semua jadwal penerbangan akan ditangguhkan hingga 3 Mei 2020.
"All domestic and international scheduled airlines operations shall remain suspended till11:59pm of 03 May 2020.
(Seluruh jadwal penerbangan domestik dan internasional akan ditangguhkan hingga 3 Mei 2020 pukul 23:59 waktu setempat)." tulis akun @DGCAIndia.
Kebijakan serupa juga dikeluarkan oleh otoritas perkeretaapian India.
Pihak Kementerian Kereta Api India menyebut semua layanan kereta penumpang akan dibatalkan atau ditutup hingga 3 Mei 2020.
India catat 10.541 kasus positif virus corona per Jumat (17/4/2020)
Sementara itu, hingga Jumat (17/4/2020) ini, negara yang dijuluki sebagai Anak Benua itu telah mencatat lebih dari 10 ribu kasus Covid-19.
Tepatnya ada 13.495 kasus yang dilaporkan, berdasar data Johns Hopkins University (JHU) per Jumat petang WIB.
Dari keseluruhan kasus itu, 448 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah pasien sembuh ialah sebanyak 1.777 orang.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)