Nekat Mudik di Tengah Pandemi Corona Apakah Berdosa? Ini Jawabannya
Lalu Apakah orang yang mudik di tengah wabah Virus Corona Covid-19 berdosa?
TRIBUNPALU.COM - Pemerintah melarang mudik Lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Hal itu ditegaskan Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference, Selasa (21/4/2020).
"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi.
Ia meminta jajarannya segera mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.
Dalam rapat sebelumnya, pemerintah diketahui belum melarang mudik dan hanya menyampaikan imbauan agar masyarakat tak pulang ke kampung halaman.
Larangan mudik sebelumnya hanya berlaku bagi ASN, TNI, Polri dan Pegawai BUMN.
Lalu Apakah orang yang mudik di tengah wabah Virus Corona Covid-19 berdosa?
Jawaban:
Iya, sebetulnya begitu memang.
Justru karena penyakit ini tidak bisa dideteksi secara mudah, maksudnya kelihatan, itu kan tidak bisa.
Jadi kita tidak mudik itu niatkanlah sebagai usaha untuk tidak menjadi penular penyakit.
Maka kalau yang nekat-nekat itu ya berdosa.
Karena kita tidak pernah tahu, bisa jadi dia akan menularkan virus.
Coba bayangkan, satu orang saja masuk kampung, mudik misalnya, yang terular kan bukan hanya 1-2 orang keluarga besarnya.
Tetapi tetangganya, siapa saja yang bertemu dia, bersalaman, sangat mengerikan.
Sehingga pertanyaan ini bagus, sehingga bisa jadi berdosa, orang-orang yang meremehkan anjuran (larangan-red) pemerintah maupun MUI ini.
Karena anjuran itu bahkan berupa penegasan, fatwa begitu, kan disebabkan oleh karena memang secara riil, Corona ini telah membunuh begitu banyak orang.
Dan indikatornya terus-terus meningkat, belum ada indikator menurun, terus meningkat setiap hari orang yang meninggal itu.
Ada seorang petugas ambulans yang diwawancara di Mata Najwa, dia cerita geram sekali, karena setiap hari dia mengantarkan puluhan jenazah.
Tetapi orang-orang tidak peduli, tetap saja mereka berdesak-desakan, jalanan tetap macet, orang tetap berpergian.
Di balik itu, jenazah terus dikubur karena Corona.
Nah kalau begini kan sebuah kesadaran yang harus dimiliki semuanya, agar kita tidak menjadi penular Corona.
Saya kira itu jawabannya, jadi tahan ya, tahan tidak mudik, dengan sebuah niat pertama mengikuti anjuran (larangan-red) pemerintah, ulama.
Dan yang kedua jangan jadi faktor penular, yang itu sama dengan membunuh orang tanpa kita ketahui.

Wahid Ahmadi
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah
Kirim pertanyaan Anda seputar puasa Ramadan dan Idul Fitri lewat pesan via WhatsApp ke 081-326-459-919.
Identitas pengirim, nama, dan nomor HP tidak kami publikasikan.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tanya Ustaz: Bagaimana Hukum Mudik di Tengah Wabah Covid-19, Apakah Dosa?