Kurva Covid-19 di Indonesia Diklaim Melandai, Ahli dari Eijkman: Kurvanya Tidak Sesuai Standar Ilmu

Kurva yang disampaikan pemerintah setiap harinya kepada publik bukanlah kurva epidemi yang sesuai standar ilmu, kata Iqbal Elyazar.

CDC via cnbc.com
ILUSTRASI melandaikan kurva pandemi wabah virus corona Covid-19. 

Jumlah ini 10 persen dari total kasus positif di Ibu Kota yang sebanyak 5.056 kasus.

Menurutnya, jika 486 kasus itu diletakkan pada grafik terakhir maka hasilnya menunjukkan peningkatan tajam.

Jika angka itu dibagi merata pada grafik setiap harinya, maka juga hasilnya tak mencerminkan situasi yang sebenarnya.

"Jadi hati-hati melihat kurva yang naik atau turun, harus dilihat dulu kelengkapan datanya, cara pelaporan, variabel yang digunakan," ujar Iqbal.



Kurva epidemi
Kurva epidemi (IQBAL ELYAZAR)

Menurut Iqbal, pemerintah juga tidak transparan mengenai jumlah pemeriksaan yang sudah dilakukan di setiap lab dan setiap daerah.

Intensitas pemeriksaan untuk mendekteksi orang yang positif juga terbilang rendah.

Padahal semakin banyak pemeriksaan terhadap orang yang berisiko tertular Covid-19, maka semakin baik kurva epidemi menjelaskan realitas yang sedang terjadi.

Salah satu contohnya adalah Vietnam, negara berkembang di Asia Tenggara yang sukses kendalikan penularan Covid-19.

Dari sekitar 8.000 orang yang diperiksa ditemukan 1 kasus positif.

Sedangkan Indonesia, dari 7 orang diperiksa, 1 kasus positif langsung ditemukan.

Artinya, klaim bahwa kasus baru telah turun di Vietnam lebih meyakinkan karena mereka telah berusaha keras mencari satu kasus positif saja.

Sedangkan di Indonesia, satu kasus positif ditemukan cukup dengan memeriksa 7 orang.

"Dengan kata lain, masih banyak orang yang terinfeksi tetapi belum diperiksa," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kurva Covid-19 di Indonesia Melandai, Apa yang Salah dari Datanya?"
Penulis : Yohana Artha Uly

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved