Virus Corona
Mengenal Tiga Jenis Mutasi Virus Corona Covid-19, Jenis Apa yang Masuk ke Indonesia?
Hampir lima bulan Covid-19 mewabah, peneliti dunia pun telah menemukan beberapa sifat mutasi virus corona baru ini.
TRIBUNPALU.COM - Penyebaran wabah virus corona Covid-19 semakin meluas di seluruh dunia, dengan jumlah pasien positif juga semakin hari semakin bertambah.
Pada 11 Maret 2020 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah virus corona Covid-19 sebagai pandemi global.
Mengutip data live update dari laman worldometers.info per Selasa (12/5/2020) pukul 03:26 GMT atau 10:26 WIB, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 4.255.942.
Sementara, angka kematian tercatat sebesar 287.332 kasus dan 1.527.495 kasus sudah dinyatakan sembuh.
Para ilmuwan di seluruh dunia pun berjuang keras untuk meneliti sifat virus corona Covid-19, serta mencari formula yang tepat untuk membuat vaksin dan obatnya.
Hampir lima bulan Covid-19 mewabah, peneliti dunia pun telah menemukan beberapa sifat mutasi virus corona baru ini.
Mengutip tayangan di kanal YouTube MetroTVNews yang diunggah pada Senin (11/5/2020) kemarin, peneliti di Amerika Serikat dan Inggris telah mengidentifikasi bahwa sifat virus corona memang bermutasi.
Infografis pertama menunjukkan hasil penelitian dari Amerika Serikat, Jillian Carmichael, seorang peneliti pascadoktoral Fakultas Kedokteran Mount Sinai.
Jillian memastikan, ketika virus memperbanyak diri atau bereplikasi, pada dasarnya ia harus membuat salinan DNA atau yang juga disebut RNA.
RNA inilah yang membentuk virus yang mengode informasi genetiknya.
Menurut Jillian, virus dipastikan memiliki kemampuan untuk bermutasi, termasuk virus corona Covid-19.
Jillian menyebutkan, ketika proses ini terkadang virus membuat suatu kesalahan (error), sehingga hasil mutasinya tidak terlalu baik dan identik dengan spesies mutasi sebelumnya.
• Donald Trump Tetiba Akhiri Konferensi Persnya setelah Dapat Pertanyaan Jahat: Tanya Saja ke China
• Pelanggar PSBB di Jakarta Akan Mulai Ditindak Tegas, Mulai Sanksi Sosial sampai Denda Rp 10 Juta
• Malaysia Lockdown selama Dua Bulan, Foto Sepatu dan Tas Berjamur di Mal Jadi Viral
Sementara itu, penelitian di Inggris juga sudah menyebutkan hal yang sama.
Menurut peneliti UCL Genetics Institute di Inggris, Francois Balloux, semua virus dapat bermutasi secara alamiah.
Mutasi itu bukanlah hal yang buruk.
Selain itu, tidak ada yang menunjukkan virus SARS-CoV-2 bermutasi lebih cepat atau lebih lambat daripada yang diharapkan.
Namun sejauh ini, para peneliti tidak dapat mengatakan apakah sifat mematikan dan tingkat penularan virus corona Covid-19 menjadi lebih tinggi atau rendah.
Penelitian ini diambil dari sekitar 750.000 sampel di UCL Genetics Institute.
Mutasi Virus Corona Covid-19
Kemudian, tayangan ini menampilkan tabel mutasi virus corona Covid-19.
Dari berbagai negara yang telah melakukan penelitian terkait mutasi dan evolusi virus corona Covid-19, terdapat tiga tipe mutasi.
Yakni, tipe A, tipe B, dan tipe C.
Tipe A
Untuk tipe A, ditemukan secara khusus di Yunan, China, pada November 2019, dan bahkan ada indikasi tipe ini sudah ada lebih awal dari waktu tersebut.
Namun, fakta menunjukkan tipe A ini justru jarang ditemukan di wilayah lain di China.
Mutasi virus corona Covid-19 tipe A juga ditemukan di Australia dan berbagai negara bagian Amerika Serikat kecuali New York.
Tipe merupakan tipe paling awal, tetapi menjangkiti sekitar dua per tiga kasus positif corona di Amerika Serikat.
Sebagai tipe paling awal, tipe A melompat dari kelelawar (inang) ke manusia, sehingga disebut zoonosis.
Tipe B
Untuk tipe B, ditemukan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China yang menjadi episenter awal Covid-19.
Kemudian, virus corona tipe B berkembang ke negara Asia Timur lainnya, seperti Jepang dan Korea Selatan, hingga akhirnya ke Benua Eropa dan New York, Amerika Serikat.
Hasil mutasi tipe B juga mudah menginfeksi kekebalan tubuh.
Tipe C
Virus corona tipe C ditemukan di berbagai negara dan wilayah di Asia Tenggara, Asia Timur, Eropa, hingga Amerika.
Seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Prancis, Italia, Swedia, Inggris, California AS, dan Brazil.

• Terinspirasi Jokowi Bagi-bagi Sembako, Aksi Wanita Tebar Uang di Jalanan Jadi Viral di Media Sosial
• Pengamat Ekonomi: Produksi Vaksin dan Obat Covid-19 Sendiri, Agar Tak Bergantung pada Negara Lain
• Djoko Santoso Meninggal Dunia, Fadli Zon Pertanyakan Kenapa Joko Widodo Tidak Beri Ucapan Duka Cita
Definisi evolusi dan mutasi virus.
Evolusi adalah perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organis dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Biasa disebabkan tiga faktor, seperti variasi, reproduksi, dan seleksi pada virus.
Sementara, mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik DNA maupun RNA, baik pada taraf urutan gen (mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Sifat virus corona setelah bermutasi menjadi tiga tipe dan menyebar ke seluruh dunia.
Umumnya, virus corona berukuran sangat kecil (dalam nanometer), tetapi ada yang berukuran lebih besar.
Virus corona juga tidak dapat hidup di luar sel inang dalam waktu yang lama.
Artinya, virus corona bersifat parasit.
Sebagai contoh, virus SARS yang terjadi pada 2002 silam.
Virus SARS berasal dari virus kelelawar, yang berpindah ke musang, dan akhirnya ke manusia.
Sifat parasit dan zoonosis juga sama seperti virus corona baru Covid-19 (SARS-CoV-2) yang mewabah saat ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Li Lanjuan dari Zhejiang University China menunjukkan, mutasi virus corona Covid-19 bisa mencapai 33 jenis.
Secara rinci, dari 33 jenis mutasi genetik tersebut, 19 di antaranya merupakan jenis mutasi baru.
Riset dilakukan dengan menganalisis strain virus yang diisolasi dari 11 pasien Covid-19 yang dipilih secara acak dari Hangzhou, Provinsi Zhejiang.
Kemudian, diuji seberapa efisien virus dapat menginfeksi dan membunuh sel.
Di Asia Timur, seperti China, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Makau, mutasi virus corona baru ini berlangsung lebih lambat dibandingkan virus yang ada di Eropa.
Lalu bagaimana dengan virus corona Covid-19 di Indonesia?
Menurut Wakil Kepala LBM Eijkman bidang Riset Fundamentalis, Dr. Herawati Sudoyo, MS, Ph.d, mutasi virus memang terjadi.
Sehingga, ada beberapa tipe virus yang menyebar secara geografis ke seluruh dunia.
Sementara itu, berbeda dari beberapa negara tetangga, Indonesia masih belum melaporkan hasil penelitian kepada WHO.
Kemudian, Indonesia juga belum memiliki penelitian resmi atau konferensi pers resmi terkait virus corona Covid-19 di Tanah Air.
Karena dua hal tersebut, masih belum diketahui secara pasti tipe virus corona Covid-19 apa yang menjangkiti Indonesia.
Namun, tidak menutup kemungkinan ketiga tipe mutasi virus corona Covid-19 tersebut terdapat di Tanah Air.
Simak video selengkapnya berikut:
(TribunPalu.com/Rizki A.)