Virus Corona
Ungkap Hal Tak Terduga Soal Covid-19, Dokter di Italia Sebut Corona Telah Kehilangan Potensinya
Seorang dokter di Italia telah memaparkan hal yang tak terduga tentang virus corona ini.
TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona atau covid-19 sudah menyebar di ratusan negara di dunia.
Hal ini membuat kasus Covid-19 semakin terus bertambah setiap harinya dan menyebakan ratusan lainnya meninggal dunia.
Namun, seorang dokter di Italia telah memaparkan hal yang tak terduga tentang virus corona ini.
Bahkan, Zangrillo mengatakan jika virus corona saat ini jauh lebih tidak mematikan dari 2 bulan sebelumnya.
"Pada kenyataannya, virus secara klinis tidak ada lagi di Italia," ujar Zangrillo pada Minggu (31/5/2020) kemarin.
"Swab yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu," lanjutnya kepada televisi RAI.
Italia menjadi negara ketiga dengan angka kematian tertinggi akibat Covid-19, dengan 33.415 orang meninggal dunia sejak virus corona terungkap pada 21 Februari.
Negeri Pizza itu juga menjadi negara tertinggi keenam dengan kasus Covid-19 yang mencapai 232.997 per Senin (1/6/2020) hari ini.
Namun, jumlah infeksi baru dan kematian akibat virus corona telah menurun secara mantap di bulan Mei lalu.
Italia juga sedang membuka beberapa pembatasan lockdown paling kaku yang diterapkan di mana pun di Eropa.
Zangrillo mengatakan beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi dan politisi perlu memperhitungkan kenyataan baru.
"Kita harus kembali menjadi negara normal."
"Seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk meneror negara," ujarnya.
• Setelah Koma 32 Hari, Bayi Berusia 5 Bulan Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Pemerintah mendesak kehati-hatian, mengatakan terlalu dini untuk mengklaim kemenangan.
"Menunggu bukti ilmiah untuk mendukung tesis bahwa virus telah hilang, saya akan mengundang mereka yang mengatakan mereka yakin tidak akan membingungkan orang Italia," ujar Wakil Menteri di Kementerian Kesehatan, Sandra Zampa.