Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, WHO Laporkan Adanya Wabah Ebola Baru di Kongo
Pandemi COVID-19 atau virus corona bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi dunia saat ini.
TRIBUNPALU.COM - Pandemi COVID-19 atau virus corona bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi dunia saat ini.
Terbaru, pada Senin (1/6/2020) kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan penemuan wabah virus Ebola baru di Kongo.
"Ini merupakan peringatan bahwa COVID-19 bukanlah satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi," kata Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari laman resmi WHO.
• 4 Jenis Virus Paling Mematikan di Dunia, Mulai dari HIV hingga Ebola
Menurut laporan yang disampaikan otoritas setempat, wabah Ebola ini terjadi di wilayah Wangata, Mbandaka, Provinsi Equateur.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa saat ini ada enam kasus Ebola yang telah ditemukan dengan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Meski saat ini perhatian kita tertuju pada pandemi (COVID-19), namun WHO tetap melanjutkan pengawasan dan menanggapi darurat kesehatan lainnya," sambung Dirjen Tedros.
Sebagai informasi, Ebola virus disease (EVD) atau sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Ebola merupakan penyakit langka namun parah dan seringkali berakibat fatal pada manusia.
WHO mencatat tingkat fatalitas kasus Ebola ialah berada di angka 50 persen.
Namun, tingkat fatalitas ini bervariasi di kisaran 25 persen hingga 90 persen pada wabah yang lalu.
Virus Ebola diketahui menular dari hewan liar ke manusia dan kemudian menyebar melalui human-to-human transmission atau penularan antar-manusia.
• WHO Nyatakan Wabah Ebola di Kongo Sebagai Darurat Kesehatan Internasional
• WHO Nyatakan Wabah Virus Novel Corona Sebagai Darurat Kesehatan Global
Sementara itu, berdasarkan laporan yang dirilis WHO, ini merupakan wabah Ebola kesebelas yang terjadi di Kongo.
Diketahui, virus tersebut pertama kali ditemukan di sana pada tahun 1976.
Sementara, wabah Ebola kesepuluh yang terjadi di Kongo, tepatnya di Utara Kivu, Selatan Kivu, dan Provinsi Ituri disebut telah berada di fase akhir.
Pada 14 Mei 2020 lalu, Kementerian Kesehatan setempat memulai perhitungan mundur 42 hari sebelum deklarasi bahwa wabah telah berakhir.
Kini, di samping wabah Ebola baru tersebut, Kongo juga menghadapi pandemi COVID-19 dan wabah campak.
Dikutip dari WHO, sampai dengan 31 Mei 2020, negara tersebut telah melaporkan 3.195 kasus virus corona Covid-19 dengan 72 kematian.
Sementara, kasus campak di sana tercatat sebanyak 369.520 sejak tahun 2019 silam.
Dari keseluruhan kasus itu, total 6.779 kematian telah dilaporkan.
(TribunPalu.com/Clarissa FP)