Seputar Penyelenggaraan Umroh saat New Normal: Protokol Kesehatan hingga Kemungkinan Biaya Naik
Ketika new normal, pelaksanaan ibadah umroh tentu harus mengikuti sejumlah protokol guna mencegah penularan virus corona Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Kenormalan baru atau New Normal di tengah pandemi virus corona Covid-19 berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan.
Tak terkecuali sektor ibadah, seperti umroh.
Ketika new normal, pelaksanaan ibadah umroh tentu harus mengikuti sejumlah protokol guna mencegah penularan virus corona Covid-19.
Namun, new normal juga diprediksi akan berpengaruh terhadap kemungkinan naiknya biaya ibadah umroh.
TribunPalu.com telah merangkum beberapa hal seputar umroh saat new normal dari laman Kompas.com
1. Protokol kesehatan.
Pada ibadah umroh saat new normal, protokol kesehatan yang diberlakukan akan seperti pariwisata, sebab terkait dengan industri perjalanan.
Hal ini disampaikan oleh Bendahara Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI), Tauhid Hamdi.
"Pada era New Normalnanti, kita perlu perhatikan masalah kebersihan dan kesehatan," kata Tauhid dalam webinar ASITA, bertajuk "Penundaan Haji 2020 dan New Normal Perjalanan Umrah", Sabtu (6/6/2020).
"Tentunya umrah mendatang akan ada itu semua, jaga jarak, masker dan lainnya. Jadi akan mengalami perubahan," lanjutnya.
2. Persiapan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
Terkait penyelenggaraan umroh saat new normal, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) melakukan sejumlah persiapan terkait protokol kesehatannya.
Mulai dari fasilitas transportasi hingga akomodasi.
Tauhid mencontohkan, untuk alat transportasi, seperti bus, akan dibatasi kapasitas penumpangnya.
"Tadinya bus yang kita isi mungkin 30 orang, jadi besok akan 20 orang atau setengahnya. Ini akan mengalami perubahan harga dan tentu akan mengalami kenaikan, karena jumlah bus akan bertambah banyak untuk dapat mengangkut penumpang minim kapasitas," jelasnya.