Soroti Kritikan Bintang Emon Soal Tuntutan untuk Penyiram Novel Baswedan, Ernest: Mulai Berani Nih
Bintang Emon kembali menjadi perbincangan setelah membuat video menanggapi tuntutan terhadap penyiram Novel Baswedan.
TRIBUNPALu.COM - Tuntutan yang diberikan kepada penyiram Novel Baswedan menuai banyak perhatian dari berbagai pihak.
Salah satunya dari komika Bintang Emon.
Bintang Emon kembali menjadi perbincangan setelah membuat video menanggapi tuntutan terhadap penyiram Novel Baswedan.
Bintang Emon menanggapi tuntutan jaksa untuk penyiram Novel Baswedan dengan sentuhan komedi.
Banyak pihak yang menanggapi video Bintang Emon soal penyiram Novel Baswedan dituntut 1 tahun penjara.
Bintang Emon membagikan video soal tuntutan untuk penyiram Novel Baswedan lewat akun Instagramnya.
• Terdakwa Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara, Ini Pengakuan Keduanya
• Cuitan Bambang Widjojanto: Penangkapan Eks Sekretaris MA Nurhadi Dipimpin oleh Novel Baswedan
Berikut ini ucapan Bintang Emon di video :
Katanya enggak sengaja (nyiram air keras ke muka Novel Baswedan). Tapi, kok, bisa, sih, kena muka? Hah?
'Kan, kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah, nyiram badan enggak mungkin meleset ke muka.
Kecuali, Pak Novel Baswedan emang jalannya handstand, bisa lu protes, 'Pak Hakim, saya niatnya nyiram badan, cuma gegara dia jalannya bertingkah, jadi kena muka.' Bisa, masuk akal,
Sekarang tinggal kita cek, yang kagak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan apa hukuman untuk kasusnya?
Katanya, cuma buat ngasih pelajaran.
Bos, lu kalo mau ngasih pelajaran, Pak Novel Baswedan jalan, lu pepet, lu bisikin, 'Eh, tahu enggak, kita punya grup yang enggak ada elunya, lho,' Pasti itu insecure, tuh, 'Ih, salah gue apa, ya?' Introspeksi Pak Novel, pelajaran jatohnya.
nah aer kerasa dari namanya juga keras, kekerasan gak mugkin keaeran.
Katanya, kagak sengaja, tapi niat bangun subuh.
Asal lu tahu, subuh itu waktu salat yang godaan setannya paling kuat.
Banyak yang kagak bangun, tuh. Sering, tuh, gua, temen-temen gua, banyak yang kelewat.
Tapi, ini ada yang bangun subuh bukan buat salat subuh, (tapi) buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang salat subuh. Jahat enggak? Jahat
Siapa yang diuntungin? Setan. Jadi, (setan) ada pembenaran. 'Tuh, 'kan, bener kata gua, mending tidur aja. Sekalinya melek, nyelakain orang, 'kan, lu.'
Ngerasa bener setan gara-gara lu. Respect setan sama lu. Ish, mantaplah.
Pada kolom komentar Ernest Prakasa tak menyangka Bintang Emon sudah sangat berani.
• Emosi Lihat Video Viral 2 Orang Pakai APD ke Mall, Bintang Emon: Sekalian Beli Otak , Bos!
arafahrianti : gua ga sengaja beli somay enak, mau ga ?
Sementara itu lewat akun Twitternya, Rizal Ramli memuji cara Bintang Emon mengemas kritik terhadap tuntutan untuk penyiram Novel Baswedan.
"Canggih tapi mudah dipahami " tulis Rizal Ramli di Twitter.
Melansir Kompas.com, Dua terdakwa penyiram air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis, dituntut hukuman satu tahun penjara.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menilai keduanya terbukti melakukan penganiayaan terencana yang mengakibatkan luka-luka berat.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dengan pidana selama 1 tahun dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan," kata JPU yang membacakan tuntutan Rahmat, dalam sidang yang digelar di PN Jakarta Utara, Kamis (11/6/2020) kemarin.
Rahmat dianggap terbukti melakukan penganiayaan dengan perencanaan dan mengakibatkan luka berat pada Novel karena menggunakan cairan asam sulfat atau H2SO4 untuk menyiram penyidik senior KPK itu.
Sedangkan, Rony yang juga dituntut hukuman satu tahun penjara dianggap terlibat dalam penganiayaan karena ia membantu Rahmat dalam melakukan aksinya.
• Viral Video Kocak tapi Ngena ala Bintang Emon soal Corona: Jangan sampai Meninggal karena Bercanda

Atas perbuatannya itu, Rahmat dan Rony dinilai telah melanggar Pasal 353 Ayat (2) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan terlebih dahulu.
Dikutip dari Antara, JPU menilai kedua terdakwa tidak memenuhi unsur-unsur dakwaan primer soal penganiayaan berat dari Pasal 355 Ayat (1) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Alasannya, cairan yang disiram Rahmat tidak disengaja mengenai mata Novel.
Padahal, menutur JPU, cairan itu awalnya diarahkan ke badan Novel.
"Terdakwa hanya akan memberikan pelajaran kepada saksi Novel Baswedan dengan melakukan penyiraman air keras ke Novel Baswedan tapi di luar dugaan ternyata mengenai mata Novel Baswedan yang menyebabkan mata kanan tidak berfungsi dan mata kiri hanya berfungsi 50 persen saja artinya cacat permanen sehingga unsur dakwaan primer tidak terpenuhi," tambah jaksa.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bintang Emon Sindir Tuntutan ke Penyiram Novel Baswedan, Ernest : Bentar Lagi Minta Maaf di Polda,