Virus Corona

Ahli Ungkap Alasan Meningkatnya Kasus Covid-19 di Indonesia pada Bulan Juni

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ungkap alasan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Juni 2020.

gcs.k12.al.us
Ilustrasi Virus Corona Baru Covid-19 

TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona semakin menunjukkan eksistensinya.

Hal ini dibuktikan dari jumlah kasus pasien Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya.

Indonesia mencatat jumlah kasus tertinggi infeksi virus corona di ASEAN pada Rabu (17/6/2020) dengan 41.431 positif. Jumlah angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga yang tertinggi di Asia Tenggara dengan 2.276 korban meninggal. 

Perkembangan mengenai jumlah kasus infeksi dan kematian bisa dilihat dari grafik yang dipaparkan Pemerintah melalui peta sebaran di laman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. 

Dalam grafik gabungan yang ada, kasus kematian bisa dilihat dari kurva berwarna merah muda sementara kasus baru ditunjukkan oleh kurva berwarna biru tua.

Update Covid-19 Global Rabu Malam: India Laporkan 5 Ribuan Kasus Baru Corona,12 Ribu Warganya Tewas

Yoga Jadi Cara Sophia Latjuba Tenangkan Diri: Banyak Rencananya yang Buyar karena Pandemi Covid-19

9 Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernafasan di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19

Berikut ini daftar kasus kematian dan kasus baru harian dari tanggal 1-17 Juni 2020:

  • 1 Juni 2020

Kematian: 28
Kasus baru: 467

  • 2 Juni 2020

Kematian: 22
Kasus baru: 609

  • 3 Juni 2020

Kematian: 35
Kasus baru: 684

  • 4 Juni 2020

Kematian: 23
Kasus baru: 585

  • 5 Juni 2020

Kematian: 49
Kasus baru: 703

  • 6 Juni 2020

Kematian: 31
Kasus baru: 993

  • 7 Juni 2020

Kematian: 50
Kasus baru: 672

  • 8 Juni 2020

Kematian: 32
Kasus baru: 847

  • 9 Juni 2020

Kematian: 40
Kasus baru: 1.042

  • 10 Juni 2020

Kematian: 36
Kasus baru: 1.241

  • 11 Juni 2020

Kematiana: 41
Kasus baru: 979

  • 12 Juni 2020

Kematian: 48
Kasus baru: 1.111

  • 13 Juni 2020

Kematian: 43
Kasus baru: 1.014

  • 14 Juni 2020

Kematian: 43
Kasus baru: 857

  • 15 Juni 2020

Kematian: 64
Kasus baru: 1.017

  • 16 Juni 2020

Kematian: 33
Kasus baru: 1.106

  • 17 Juni 2020

Kematian: 45
Kasus baru: 1.031

Dari data tersebut, didapatkan kasus kematian harian selama bulan Juni terkecil ada di angka 22 sementara terbesar ada di angka 64 kematian perhari.

Sementara itu dari data yang sama, diketahui kasus infeksi harian terendah adalah 467 kasus pada tanggal 1 Juni 2020 dan tertinggi sebanyak 1.241 pada 10 Juni 2020.

Jumlah kasus baru harian ini mengalami peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan dengan kasus baru yang ada di bulan-bulan sebelumnya.

 Jumlah tes meningkat

Angka infeksi harian yang melonjak itu dijelaskan oleh Gugus Tugas sebagai hasil dari meningkatnya jumlah tracing yang dilakukan.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto, 10 Juni 2020.

"Penambahan kasus positif ini, disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan, sehingga bisa kita lihat, bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan," kata Yuri di Grha BNPB, Jakarta.

"Ini adalah bukti, bahwa memang tracing yang agresif akan bisa menangkap begitu banyak kasus positif dan sudah barang tentu kita akan menginginkan kasus ini kemudian melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri, agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," jelas dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, David S. Perdanakusuma.

"Munculnya peningkatan dikarenakan penularan masih terjadi dan hasil terkonfirmasi makin banyak, karena yang dites banyak. Waktu yang lalu mungkin sudah banyak (infeksi), tapi tidak terkonfirmasi positif karena tesnya masih terbatas," kata David kepada Kompas.com.

Puluhan Kasus Baru Corona Muncul di Beijing, 10 Kawasan Perumahan di-Lockdown

Dokter Meninggal karena Covid-19, Sempat Bagikan Pesan: Jangan Curigai Kami Mengada-ada Soal Corona

Aktivitas meningkat sejak Ramadhan dan Idul Fitri

Sementara itu, hasil analisis tim peneliti dari Pemda DIY menyebutkan angka peningkatan kasus sudah terlihat sejak sekitar pertengahan Mei dan terus meningkat hingga saat ini.

Salah satu tim peneliti, Joko Hariyono menyebutkan salah satu alasannya karena aktivitas masyarakat yang meningkat saat di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

"Jika kita mengaitkan periode krusial tersebut dengan aktivitas masyarakat, periode itu terjadi di pertengahan bulan Ramadhan. Pola interaksi masyarakat sejak awal Ramadhan ditengarai kontraproduktif dengan upaya pemerintah untuk memperlandai kurva penambahan kasus harian," kata Joko dalam keterangan resminya, Sabtu (13/6/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tren Kasus Covid-19 Meningkat di Bulan Juni, Ini Alasannya Menurut Ahli", 
Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved