Kasus Infeksi Corona Capai 9 Juta di Dunia, WHO Ingatkan Sekarang Penyebaran Wabah Semakin Cepat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, penyebaran pandemi Covid-19 ini semakin cepat.

Editor: Imam Saputro
Shutterstock
Virus Corona 

TRIBUNPALU.COM - Infeksi virus corona di dunia mencapai 9 juta kasus pada Senin (22/6/2020) kemarin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, penyebaran pandemi Covid-19 ini semakin cepat.

Rekor level kasus Covid-19 baru dalam harian disebabkan oleh fakta wabah memuncak di sejumlah negara besar pada saat yang sama.

Termasuk mencerminkan perubahan dalam aktivitas global virus corona, WHO menambahkan.

Amazon memamerkan robot AR Sebagai 'asisten' baru yang dirancang khusus untuk membantu para pekerja dalam menjaga jarak sosial (social distancing) sejauh enam kaki, sesuai prosedur yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Amazon memamerkan robot AR Sebagai 'asisten' baru yang dirancang khusus untuk membantu para pekerja dalam menjaga jarak sosial (social distancing) sejauh enam kaki, sesuai prosedur yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (dok.Amazon)

Ketua Kedaruratan WHO, Dr. Michael Ryan mengatakan, jumlah kasus corona meningkat karena pandemi berkembang pada saat yang sama di sejumlah negara.

Beberapa negara mengaitkan peningkatan kasus ini dengan lebih banyak pengujian, termasuk India dan AS.

Kendati demikian, pihaknya menolak penjelasan tersebut.

"Kami tidak percaya ini adalah fenomena pengujian," katanya, dikutip dari SCMP.

Pihaknya mencatat, banyak negara mengalami peningkatan yang signifikan dalam penerimaan pasien dan kematian di rumah sakit.

Dimana keduanya tidak dapat dijelaskan dengan peningkatan pengujian.

Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)

"Jelas ada pergeseran virus sekarang sudah sangat matang," kata Ryan.

"Pandemi sekarang memuncak atau bergerak menuju puncak di sejumlah negara besar," tambahnya.

Dia menambahkan situasi itu "pasti mempercepat kasus" di sejumlah negara, termasuk AS dan lainnya di Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.

WHO juga menyerukan peningkatan cepat dalam produksi steroid deksametason, yang terbukti memiliki potensi menyelamatkan nyawa bagi pasien Covid-19 yang sakit kritis.

Para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford memberikan deksametason kepada lebih dari 2.000 pasien Covid-19 yang sakit parah yang dirawat di rumah sakit.

Di antara mereka yang bisa bernapas hanya dengan bantuan ventilator, hal itu mengurangi kematian hingga 35 persen.

Penumpang memakai masker di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020). Pemerintah mengeluarkan aturan kepada seluruh masyarakat agar wajib memakai masker apabila ke luar rumah, hal itu seiring dengan imbauan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin
Penumpang memakai masker di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020). Pemerintah mengeluarkan aturan kepada seluruh masyarakat agar wajib memakai masker apabila ke luar rumah, hal itu seiring dengan imbauan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Meskipun data masih awal, temuan baru-baru ini, steroid deksametason memiliki potensi menyelamatkan jiwa bagi pasien yang sakit kritis," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual di Jenewa, Senin kemarin.

"Tantangan selanjutnya adalah meningkatkan produksi dan mendistribusikan deksametason secara cepat dan merata di seluruh dunia."

"Dengan fokus pada tempat yang paling dibutuhkan," tambahnya.

Deksametason steroid dosis rendah telah ada di pasaran selama lebih dari 60 tahun dan biasanya berfungsi mengurangi peradangan.

WHO menekankan bahwa deksametason harus digunakan hanya untuk pasien dengan penyakit parah atau kritis, di bawah pengawasan klinis yang ketat.

(Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jumlah Kasus Virus Corona Capai 9 Juta di Dunia, WHO Peringatkan Penyebaran Wabah Semakin Cepat

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved