Cerita Atlet
Bangun Chemistry Bareng Tandem yang Pendiam, Fajar Alfian Kerap Pakai Tingkah Jahil ke Rian Ardianto
Fajar Alfian ungkapkan cara bangun chemistry dengan tandem partner yang pendiam. Akui pakai cara jahil agar bisa bangun suasana dengan Rian Ardianto.
TRIBUNPALU.COM - Pemain ganda putra unggulan Indonesia, Fajar Alfian mengungkapkan cara jitunya untuk menjalin kedekatan dengan pasangannya.
Berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto, Fajar Alfian kini menjadi ganda putra nomor 6 dunia.
Seperti diketahui, keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda.
Fajar Alfian yang kerap tampil ceria dipadukan Rian Ardianto yang lebih banyak diam, membuat publik bertanya bagaimana chemistry keduanya bisa terjalin erat saat berlaga.
Hal itu juga ditanyakan oleh admin fanbase bulutangkis kenamaan, Badmintalk pada sesi wawancara virtual bersama atlet.
"Nah sekarang ngomongin tentang ganda putra, kan Fajar ini berpasangan dengan pria dan ganda putra itu kayak menyatukan dua kepribadian, dua hati, dua perilaku menjadi satu visi yang sama, jadi mainnya klop banget. Nah gimana sih caranya Fajar menjalin chemistry dengan Rian?" tanya admin dalam video yang diunggah Selasa (30/6/2020) malam di kanal YouTube Badmintalk TV.

• Di Balik Kacaunya SEA Games 2019, Fajar Alfian Justru Salut Ada Reuni Dadakan Pelatih dari Indonesia
Menjawab pertanyaan itu, Fajar Alfian pun menyebut jika tingkahnya yang usil dan jahil menjadi salah satu kunci untuk menjalin chemistry dengan tandemnya.
"Saya membangun chemistry dengan Rian kayak selalu memecahkan suasana di mana pun itu mau di lapangan mau di luar lapangan, saya selalu jahil sama Rian," jelas atlet asal Bandung itu.
Sebab, karakter Rian Ardianto yang cenderung diam membuatnya harus lebih aktif untuk membangun suasana.
"Karena dia itu kan orangnya pendiam, kalau ditanya ya jawab, kalau nggak ditanya ya nggak nanya," lanjutnya.
• Merasa Bersalah, Fajar Alfian Dapat Dukungan Manis, Warganet: Jangan Minta Maaf, Semangat!
Pria kelahiran 7 Maret 1995 itu juga berkaca pada pasangan lain yang terkesan menjalin chemistry yang seadanya.
Diakui Fajar Alfian, ia enggan meniru gaya tersebut lantaran sudah berjuang bersama untuk menang di lapangan.
"Karena yang saya lihat pasangan lain kayak ya biasa-biasa aja gitu kan. Kalau saya kayak nggak mau banget. Kalau kalah ya udah kita kalah berdua kok. Terus kita jahil lagi, kita ketawa-tawa lagi, kita happy lagi, ya udah," pungkasnya.
"Wah sekarang terkuak nih kenapa Fajar suka jahil sama Rian," sahut admin Badmintalk.
Fajar Alfian hanya tertawa mendengar pernyataan tersebut.
Simak selengkapnya di sini:
Komentator BWF Sebut Fajar Alfian Cocok Gantikan Marcus Gideon Jadi Pasangan Kevin, Apa Alasannya?
Mantan pebulutangkis Denmark sekaligus komentator BWF, Steen Pedersen berpendapat Fajar Alfian bisa menjadi pasangan baru Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Steen Pedersen yang juga mantan pelatih tim bulu tangkis Denmark memiliki pendapat cukup menarik mengenai masa depan duo pebulutangkis spesialis ganda putra Indonesia tersebut.
Gelaran Kejuaraan Dunia 2019 yang diselenggarakan di Basel, Swiss memang telah berakhir, namun terdapat beberapa hal yang menarik untuk diketahui.
Termasuk salah satunya muncul dari mantan pebulutangkis Denmark, Steen Pedersen.
• Momen Ini Paling Susah Dilupakan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Pernah Tertipu Tukang Becak di Paris
Pedersen yang kini menjadi komentator BWF ternyata memiliki pendapat cukup unik terkait masa depan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian.
Hal ini dilontarkan Steen Pedersen ketika memandu jalannya pertandingan babak semifinal Kejuaraan Dunia 2019 antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Ketika laga memasuki gim ketika kedudukan 6-12 untuk keunggulan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Steen Pedersen kemudian berceletuk bahwa Fajar Alfian dan Kevin Sanjaya Sukamuljo patut dipertimbangkan untuk bermain bersama.
Pedersen pun menjelaskan apa yang dimaksudkannya itu, bahwa kedua pemain sepertinya akan cocok dipasangkan bersama.
Meskipun dia mengetahui bahwa Kevin dan Fajar merupakan dua pebulu tangkis dengan tipe yang sama.
"Saya punya usulan untuk dipertimbangkan," ucap Steen Pedersen.
"Alfian dan Sukamuljo harus dicoba dipasangkan, saya tahu mereka bermain di posisi yang sama. Jika pelatih memiliki ide seperti itu, saya pikir shuttlecock tidak akan melewati mereka di depan," ucapnya lagi.

Pedersen juga menyebut jika Kevin dan Fajar dipasangkan, pasangan ini tidak akan membutuhkan pemain dengan tipe backcourt.
"Sehingga mereka tidak akan membutuhkan pemain bertipe backcourt," imbuh Pedersen.
• Tak Banyak yang Tahu, Ini yang Harus Dibayar Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Usai Gagal jadi Juara Dunia
Meski demikian, Gillian Clark yang juga memandu jalannya laga tersebut bersama Pedersen menyebut kemungkinan itu tidak akan terjadi untuk saat ini.
Sosok yang akrab disapa Oma Gill ini mengungkapkan bahwa perubahan pada komposisi pasangan ganda putra Indonesia tidak akan berubah hingga ajang olimpiade diselenggarakan.
"Untuk saat ini, hal itu tidak mungkin terjadi hingga gelaran olimpiade dimulai," ucap Oma Gill.
Lebih dari itu, Steen Pedersen juga menjelaskan kemungkinan perubahan komposisi pasangan pada nomor ganda putra Indonesia memang diperlukan.
• Olympic Ditunda, Marcus Gideon Optimis sekaligus Gemas Hadapi Endo/Watanabe: Akhirnya Pasti Menang!
Ia pun memberikan salah satu contohnya, yakni ketika Mohammad Ahsan berpasangan dengan Bona Septano yang bermain bersama sejak 2008.
"Hal ini sering terjadi di Indonesia, bisa dilihat ketika Ahsan yang sebelumnya pernah dipasangankan dengan Bona," ujar Pedersen.
"Dan mereka mendapatkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia, setelah itu dipisah dengan Setiawan. Itu pernah dilakukan sebelumnya, pelatih harus mempertimbangkan ini," imbuhnya.
Pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano pernah meraih gelar juara di Vietnam Grandprix 2010, Indonesia Grand Prix Gold 2010, Bank Kaltim Indonesia Open Grand Prix 2011 dan juara Sea Game 2011.
(TribunPalu.com, BolaSport.com)