Tanggapi Tudingan Soal Kasus Corona Merupakan Proyek Memperkaya Dokter, IDI: Jangan Ada Prasangka

Penanganan wabah virus corona di Kabupaten Pamekasan tak berjalan mulus.

Xinhua via SCMP
ILUSTRASI - Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. 

TRIBUNPALU.COM - Seluruh daerahdi Indonesia saat initelah melakukan berbagai penanganan untuk memutus penyebaran Covid-19.

Namun rupanya penanganan wabah virus corona di Kabupaten Pamekasan tak berjalan mulus.

Pasalnya muncul tudingan di tengah masyarakat yang mengatakan dokter dan tenaga medis mendapatkan keuntungan besar dari penanganan kasus Covid-19.

Akibat anggapan tersebut, banyak masyarakat yang menolak disebut terpapar virus corona, meski telah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab.

Bahkan menurut pengakuan Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat, terdapat beberapa pasien positif Covid-19 yang menolak diisolasi di rumah sakit.

Selain menolak diisolasi, ada pasien yang langsung marah saat dinyatakan positif Covid-19. Mereka justru menuding virus corona adalah proyek dokter untuk meraup keuntungan.

Kementan Klaim Kalung Eucalyptus sebagai Antivirus Corona, IDI: Seharusnya Ada Penelitian Dulu

Lantas bagaimana tanggapan IDI soal tudingan tersebut?

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih sangat menyayangkan adanya pasien yang menolak diisolasi ketika sudah dinyatakan positif tes swab dan tudingan corona adalah proyek dokter.

Belum paham akan Covd-19

Daeng mengungkapkan, kejadian seperti itu menggambarkan masih banyak masyarakat yang belum terlalu paham akan Covid-19.

"Sangat disayangkan, memang hal ini banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat," kata Daeng saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Selain itu, banyaknya kabar bohong atau hoaks mengenai virus corona atau Covid-19 turut memperparah keadaan tersebut.

Daeng mengatakan, menjadi tugas bersama untuk terus mengedukasi masyarakat terkait semua hal soal virus corona ini.

Dan hal tersebut, Daeng melanjutkan, harus selalu dilakukan dengan tidak mengenal kata lelah.

"Tugas kita bersama untuk tidak lelah dan tetap semangat terus mengedukasi dan memahamkan masyarakat terkait semua aspek Covid-19," jelas Daeng.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved