Tolak Dibawa ke Wisma Atlet karena Positif Covid-19, Sekeluarga Adu Mulut dengan Petugas Kesehatan
Adu mulut terjadi saat petugas berusaha mengevakuasi anggota keluarga tersebut yang positif Covid-19 .
TRIBUNPALU.COM - Satu keluarga yang tinggal di Gang Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat terlibat adu mulut dengan petugas kesehatan.
Adu mulut terjadi saat petugas berusaha mengevakuasi anggota keluarga tersebut yang positif Covid-19 .
Dalam video yang diterima TribunJakarta.com terlihat seorang perempuan berkemeja putih yang merupakan petugas Puskesmas berargumen dengan seorang warga yang yang enggan diisolasi.
Keduanya saling berbalas argumen dengan nada tinggi karena dipisahkan jarak sekitar 10 meter di antara kelompok petugas dan warga tersebut.
"Setiap orang yang terkena virus ini, bisa aja dia enggak punya gejala. Tapi dia masih bisa menularkan ke orang lain," kata perempuan itu mencoba memberi penjelasan.
• Secapa AD Bandung Jadi Klaster Baru, 1.262 Positif Covid-19, Langsung Diberlakukan Karantina Wilayah
• Virus Corona Disebut Bisa Menular Lewat Udara, Ini Kata Gugus Tugas Covid-19
• Janji Joe Biden: Amerika Serikat Akan Kembali ke WHO Jika Dirinya Menjabat Presiden
Namun, alih-alih menurut, warga itu tetap bersikeras bahwa dia tak mau diisolasi.
Hal itu membuat petugas kembali naik pitam.
"Kami membujuk bapak ke Wisma Atlet untuk kebaikan bersama masyarakat di sini," ujar petugas tersebut.
Dikonfirmasi, Lurah Duri Kepa, Marhali membenarkan kejadian itu berada di wilayahnya pada Rabu (8/7/2020) siang kemarin.
Dikatakannya, kemarin, petugas berusaha membujuk satu keluarga berjumlah empat orang yang positif Covid-19 untuk dievakuasi ke Wisma Atlet.
Sebab, menurut laporan warga sekitar, sekeluarga itu tetap membandel keluyuran saat diharuskan isolasi mandiri di rumah.
Adapun kepala keluarga itu merupakan pedagang Pasar Patra yang telah jalani swab test dari pihak Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
"Yang dibawa hanya empat. Karena mereka ini yang melakukan isolasi mandiri tapi tidak disiplin menjalani isolasi mandirinya. Suka keluar dan sebagainya," kata Marhali saat dikonfirmasi, Kamis (9/7/2020).
"Kan kalau kita swab test itu, salah satu anggota keluarga ada yang dinyatakan positif maka anggota keluarganya yang lain kita lakukan swab juga," tambahnya.
Marhali mengatakan, kendati sempat menolak, satu keluarga itu akhirnya bersedia menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran.
"Dengan pendekatan warga, pengurus warga, aparat, alhamdulillah akhirnya mereka bersedia dievakuasi," kata Marhali.
27 Positif
Marhali menjelaskan di wilayah tersebut yang dekat dengan Pasar Patra ada 27 orang yang positif Covid-19.
Hal itu diketahui dari swab test yang digelar di pasar tersebut.
"Kan kalau kita swab test itu, salah satu anggota keluarga ada yang dinyatakan positif maka anggota keluarganya yang lain kita lakukan swab juga," ujarnya.
Sedangkan untuk satu keluarga yang menolak itu terdiri dari bapak dan dua anaknya.
Dijelaskan, mereka telah menjalani swab test kedua dan hasilnya menunjukkan, tiga orang dari keluarga itu masih positif Covid-19.
"Yang negatif istrinya. Yang bapak dan dua anaknya masih positif," kata dia.
(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tolak Dievakuasi, Satu Keluarga di Kebon Jeruk Adu Mulut dengan Petugas Kesehatan