Robert Alberts Sebut Persib Segera Gelar Latihan Perdana, Tunggu Protokol Kesehatan Resmi
Pelatih Persib Robert Alberts menjelaskan mengapa Persib hingga akhir Juli 2002 belum juga menggelar latihan bersama.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Pelatih Persib Robert Alberts menjelaskan mengapa Persib hingga akhir Juli 2002 belum juga menggelar latihan bersama.
Ia mengatakan dirinya akan membuka latihan perdana bersama tim dalam waktu dekat ini.
Namun, Robert menjelaskan masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum Pangeran Biru memulai persiapan untuk menatap kick-off perdana lanjutan Liga 1 2020 awal Oktober mendatang.
Salah satu aspek yang benar-benar diperhatikan oleh pelatih asal Belanda tersebut adalah protokol kesehatan.
Ia pun masih menantikan keputusan resmi dari PSSI dan pihak manajemen.
"Setelah menggelar rapat kemarin, kami sepakat akan memulai latihan jika semua sudah ada keputusan benar-benar resmi dari PSSI, ataupun manajemen," kata Robert dikutip dari laman resmi klub.
"Tenntu ini semua agar berjalan sesuai rencana dan melakukan persiapan dengan nyaman," tambahnya.
Meski belum menentukan waktu yang tepat, Robert menyampaikan jika latihan bersama bisa saja digelar tidak lama lagi.
"Kami sekarang sedang menentukan tangal yang tepat. Saya tegaskan, latihan akan digelar secepatnya di bulan Agustus, namun belum ada waktu yang spesifik," terangnya.
Di sisi lain, Persib berkesempatan untuk menjadikan Lapangan Sabilulungan sebagai homebase latihan.
Bupati Bandung, Dadang M Naser, mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk memfasilitasi tim kebanggaan publik Kota Parahyangan tersebut.
Dadang senang bila Maung Bandung memanfaatkan fasilitas di kompleks olahraga Stadion Si Jalak Harupat tersebut.
Terlebih, dalam dua musim terakhir, Persib menjadikan Stadion Si Jalak Harupat sebagai homebase mereka di Liga 1.
"Tentu saja Persib boleh latihan di sini (Lapangan Sabilulungan). Basecamp-nya juga nanti kita siapkan juga Si Jalak Harupat untuk kepentingan pecinta sepakbola. Ada beberapa venue lain seperti kolam renang yang harus dikelola dengan baik," ungkap Dadang Naser kepada wartawan.
Lapangan Sabilulungan merupakan sarana olahraga baru di komplek olahraga Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung.
Lapangan tersebut baru diresmikan pada Rabu (22/7/2020) dan akan difungsikan sebagai pendukung Stadion Si Jalak Harupat, sebagai lapangan utama.
Rencananya, Lapangan Sabilulungan juga akan diproyeksikan sebagai tempat latihan bagi para kontestan Piala Dunia U20 yang bermain di Kabupaten Bandung.
Stadion Si Jalak Harupat memang direkomendasikan PSSI untuk menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U20 pada 2021 mendatang.

Selain Stadion Si Jalak Harupat, PSSI juga menamakan lima stadion lain: Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Persiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 tentu tidak hanya berkutat pada masalah perbaikan atau renovasi stadion utama.
Akan tetapi, infrastruktur pendukung lainnya seperti lapangan latihan untuk para peserta juga harus diperhatikan.
Setidaknya, setiap kota penyelenggara harus memiliki satu stadion utama dan empat hingga lima lapangan latihan pendukung.
Dadang mengatakan, Lapangan Sabilulungan cukup representatif untuk dijadikan sebagai lapangan latihan bagi peserta Piala Dunia U20.
Pasalnya, Lapangan Sabilulungan sudah bertaraf internasional dengan rumput artifisial.
"Ya, ini rumput sintetis kalau lapangan SJH rumput biasa. Ini biar efisiensi, pemeliharaannya lebih murah dibanding rumput asli," kata Dadang Naser.
Dadang melanjutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berencana untuk membangun sejumlah fasilitas lain di sekitar komplek olahraga Stadion Si Jalak Harupat demi menunjang prestasi olahraga Indonesia.