Ledakan di Beirut: Penjelasan Ilmiah Suatu Ledakan Mampu Guncang Tubuh hingga Tewaskan Manusia

Kerap menelan banyak korban, sebenarnya bagaimana proses sebuah ledakan bisa menewaskan tubuh manusia?

STR/AFP
Foto memperlihatkan tempat ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung, dan mengirim asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. 

Kekuatan awal gelombang ledakan segera diikuti oleh gelombang kejut kecepatan tinggi yang memberi energi ke benda apa pun yang mereka lewati, baik itu dinding beton atau organ vital seseorang.

Ketika gelombang ledakan melewati suatu daerah, secara harfiah ia tidak meninggalkan apa pun di belakangnya, membuat tempat itu vakum sempurna.

Jadi, sepersekian detik setelah mendapat tekanan yang luar biasa, tubuh manusia akan mengalami kondisi berlawanan (penurunan tekanan) yang sama besarnya.

Sayangnya, efek ledakan belum berhenti sampai di sini.

Udara dengan cepat mengisi kevakuman yang ditinggalkan gelombang ledakan, menarik puing-puing dan objek kembali.

Angin ledakan ini cukup kuat untuk melemparkan tubuh manusia beberapa meter jauhnya.

Orang yang terperangkap angin ledakan dalam keadaan berdiri adalah yang paling rentan terlempar.

Tapi, bukan angin itu sendiri yang melukai, melainkan barotrauma.

Barotrauma adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di dalam rongga udara fisiologis dalam tubuh dengan tekanan di sekitarnya.

Barotrauma menyebabkan kekacauan di organ dalam tubuh manusia, terutama organ berisi udara seperti paru-paru, telinga dan perut, serta di sendi dan ligamen di mana jaringan dengan kepadatan berbeda bertemu.

Kondisi ini sering menyebabkan pendarahan dan mungkin bahkan mengakibatkan pecahnya organ.

Paru-paru terutama rentan terhadap resiko pendarahan serta endema (pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan).

Seorang balita dan sejumlah orang yang terluka dirawat di rumah sakit menyusul ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut pada 4 Agustus 2020. - Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang bangunan, dan mengirim besar gumpalan asap mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui.
Seorang balita dan sejumlah orang yang terluka dirawat di rumah sakit menyusul ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut pada 4 Agustus 2020. - Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang bangunan, dan mengirim besar gumpalan asap mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. (IBRAHIM AMRO / AFP)

Kondisi yang dialami otak pun tidak jauh lebih baik.

Dokter militer yang mempelajari efek barotrauma pada tentara Amerika Serikat, menganalogikan efek ledakan pada tubuh manusia dengan tindakan meremas tabung pasta gigi.

Darah dan cairan-cairan tubuh akan dipaksa menuju otak dan tengkorak, sehingga mengakibatkan endema.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved