Thomas Uber Cup 2020
Sempat Terancam karena Tak Dapat Dana Pemerintah, Badminton Denmark Tetap Gelar Thomas Uber Cup 2020
Sempat terancam batal karena tak mendapat sokongan dana pemerintah, Badminton Denmark akhirnya bisa melaksanakan Thomas Uber Cup 2020.
Sehingga, jika Badminton Denmark tidak ada sokongan dana dari pemerintah, mungkin pihaknya memilih untuk membatalkan kompetisi Thomas Uber Cup 2020 itu.
Sebab, Badminton Denmark juga tidak ingin mendapatkan ancaman defisit jika situasi finansial kurang memadai.
"Kami dapat menggunakan dana bantuan sampai batas tertentu, tetapi dengan acara besar di cabang olahraga bola tangan dan bulutangkis. Dana kompensasi saat ini tidak menutupi biaya dan defisit yang kami alami," ujar Bo Jensen.

• Jadwal Laga Thomas Uber Cup 2020, Indonesia: Tim Putra Berpeluang Besar, Tim Putri di Grup Neraka
Tak hanya soal finansial, ia juga berharap agar pemerintah Denmark mulai melonggarkan aturan pembatasan agar peserta Thomas Uber Cup 2020 bisa berpartisipasi sepenuhnya.
"Jika pemerintah dan pihak berwenang terus melihat bahwa kami masih memperhitungkan Covid-19, mereka juga perlu melonggarkan beberapa aturan atau memperkuat soal keuangan," lanjutnya.
Bagi Bo Jensen hal tersebut akan membuat turnamen berjalan lancar.
"Dengan begitu, kami juga dapat melaksanakan turnamen dengan cara yang sehat secara finansial," pungkasnya.
Tetapi, nasib Thomas Uber Cup 2020 masih berada di ujung tanduk.
Faktor pembatasan yang masih ketat dan melemahnya ekonomi Denmark akan menjadi tantangan yang berat bagi asosiasi Badminton Denmark untuk tetap menggelar turnamen.

• BREAKING NEWS: Hasil Drawing Thomas Uber Cup 2020, Tim Putra dan Putri Indonesia Dapat Grup Aman?
Menanggapi pemberitaan tersebut, sedikit angin segar datang dari pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Badminton Denmark telah mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah sehingga Thomas Uber Cup 2020 tetap bisa terselenggara.
Hal itu dikabarkan oleh PP PBSI Subid Hubungan Luar Negeri, Bambang Roedyanto dalam cuitan Twitternya, Jumat (14/8/2020).
"TUC tetap diadakan di Denmark, disupport sama pemerintah....walaupun ada berita kemarin," cuit @RudyRoedyanto.
Kabar baik itu juga disampaikan oleh Yuni Kartika selaku Kepala Bidang Humas PBSI.
Melalui cuitannya, Yuni Kartika menyampaikan ada enam turnamen yang harus dibatalkan sepanjang September dan awal Oktober.