Cerita Selebriti
Ada Ruam Merah di Pipi Numa, Mona Ratuliu: Ini Dermatitis Atopik, Bukan Karena Keseringan Dicium
Mona Ratuliu menyebut bahwa dalam beberapa hari terakhir, pipi dan sebagian wajah Numa Kamala Srikandi memerah dan agak berair.
TRIBUNPALU.COM - Artis dan pemain sinetron Mona Ratuliu kini disibukkan dengan merawat anak keempatnya yang masih bayi.
Diketahui, putri bungsu yang diberi nama Numa Kamala Srikandi.
Numa lahir pada Kamis, 21 Mei 2020 lalu melalui operasi caesar di sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan.
Kini, baby Numa sudah berusia tiga bulan.
Mona Ratuliu pun kerap membagikan perkembangan atau sekadar foto putri bungsunya di akun Instagram, @monaratuliu.
Terbaru, Mona bercerita tentang kondisi kulit Numa lewat sebuah unggahan di akun Instagramnya.
Pada Senin (24/8/2020), Mona mengunggah dua foto yang memperlihatkan wajah numa sedang memerah.
Serta dua tangkapan layar artikel kesehatan yang menjelaskan kondisi yang sedang dialami Numa.
• Si Bungsu Berusia 3 Bulan, Suami Mona Ratuliu Indra Brasco: Semoga Yanda Masih Kuat Gendong Kamu
• Cerita Cynthia Lamusu yang Pagi-pagi Dibuat Baper Surya Saputra: Nggak Sadar Keluar Air Mata
• Pamer Baby Bump yang Semakin Besar, Asmirandah Akui Tak Sabar Lihat Jenis Kelamin Bayinya
Lewat kolom caption atau takarir unggahannya, Mona menyebut bahwa dalam beberapa hari terakhir, pipi dan sebagian wajah Numa memerah dan agak berair.
Kondisi ini sudah berlangsung selama sekitar dua hingga tiga hari.
Namun, Mona Ratuliu membantah mitos yang menyebut kulit kemerahan pada wajah bayi diakibatkan keseringan dicium atau terkena air susu ibu (ASI).
Kemudian, istri Indra Brasco ini pun menerangkan nama penyakit kulit yang dialami Numa.
Yakni, "Dermatitis Atopik" atau awam dikenal dengan eksim.
Mona Ratuliu menjelaskan, ruam merah dermatitis atopik biasa dipicu oleh alergi.
Alergi pun bersifat keturunan.
Menurut wanita kelahiran Jakarta, 31 Januari 1982 tersebut, putri ketiganya, Syanala Kania Salsabila atau Nala, juga pernah mengalami hal yang sama saat masih bayi.
Bahkan, kondisi Nala lebih parah daripada Numa, sebab ada bagian kulit yang bernanah.
• Putri Ustaz Yusuf Mansur Paparkan Kondisi Sang Ayah: Keluhkan Sakit Kepala, Mirip Sakit pada 2014
• Rhoma Irama Cerita Kesan Pertemuan dengan Mulan, Ahmad Dhani: Kalau Gak Keren Gak Saya Nikahi
• Liburan ke Bali di Tengah Pandemi Covid-19, Jessica Iskandar: Aku Nangis Bali Sepi Banget
Kemudian, Mona Ratuliu menjelaskan kondisi kulit seperti ini tidak ada obatnya.
Namun, bisa dihindari dengan mencari pemicu alerginya.
Meski begitu, Mona mengakui bahwa mencari pemicu alergi bukanlah hal yang mudah dan tidak bisa sembarangan meniru tips dari orang lain, karena kondisi setiap anak berbeda-beda.
Sehingga, Mona mencari solusi dengan menjauhkan barang yang jadi pemicu menumpuknya debu, mencari sabun dan losion yang cocok dengan kulit Numa, dan sang ibu yang masih menyusui menghindari konsumsi seafood, telur, serta produk yang mengandung susu dan keju.
Mona Ratuliu juga menjelaskan, sebenarnya ada salep untuk meredakan kemerahan dan gatal.
Akan tetapi, ia tidak berani memberikan pada Numa karena harus mengikuti resep dokter dan ada risiko penggunaan jangka panjang.
Berikut caption lengkap unggahan Mona Ratuliu:
Siapa yang bayinya kulitnya merah2 kayak Numa? 2-3 hari belakangan kulit numa memerah dan agak berair. Bukan karena keseringan dicium, bukan juga karena kena ASI kok. Kalau ada yang bayinya kulitnya mirip Numa begini, ini namanya: Dermatitis Atopik. Biasa dikenal juga dengan eksim. Pemicu munculnya ruam merah ini biasanya karena alergi.
.
Alergi ini biasanya karena keturunan. Nggak kaget sih kulit Numa begini. Kalau lihat foto ke2, itu foto @ulahsinala waktu bayi. Lebih parah dari Numa. Bahkan kalau Nala ada satu waktu kulitnya sampai bernanah.
.
Sebenernya kondisi kyk gini nggak ada obatnya. Cuma perlu dicari sebenernya alerginya krn apa. Masalahnya tiap anak alerginya bisa berbeda, jadi nggak bisa nyontek tetangga sebelah. Tapi ttp jalanin SOP standard but alergi sih, jauhin barang2 yang jadi pemicu tersimpannya debu, cari sabun dan lotion yang paling cocok sm kulitnya si kecil. Bundanya kalau kasih ASI sementara hindari seafood, telur dan produk yg mengandung susu dan keju.
.
Mohon maaf nggak bisa kasih refrensi merk sabun atau lotionnya, karena tiap anak bisa beda kondisinya. Cocok-cocokan. Nala dan Numa aja beda. Sebenarnya ada salep untuk meredakan kemerahan dan gatalnya, tapi itupun sekali lagi nggak berani kasih rekomendasi krn musti resep dokter. Ada resiko dari penggunaan salep dalam jangka panjang soalnya.
.
Btw kalau fotonya digeser, aku lampirin info lebih lanjut ttg dermatitis atopik ini hasil browsing dari website dokter2 yah. Siapa tau bermanfaat buat buibu yg punya bayi dgn kondisi yg sama dgn Numa.
.
Sehat-sehat semuaaaa #CeritaNuma
Mengenal Dermatitis Atopik pada Bayi dan Cara Merawatnya
Memiliki bayi dengan kulit sensitif tentu membuat orangtua harus ekstra hati-hati dalam menjaganya.
Salah satu masalah kulit yang terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif adalah dermatitis atopik.
Dermatitis Atopik atau yang biasa dikenal dengan eksim susu bisa terjadi, karena faktor keturunan yang diwarisi bayi dari kedua orangtuanya.
“Kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi, misalnya alergi terhadapat makanan (susu sapi, telur ayam, ikan laut, kacang-kacangan, dan lain-lain) atau terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang,” kata dokter spesialis kulit, dr. Anna Juniawati SpKK, saat ditemui di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa, (19/11/2019).
Selain itu eksim susu juga bisa dipicu oleh adanya bahan iritan, pakaian kasar, berenda, wol atau sintetis, dan panas atau dingin yang ekstrem.
Ada beberapa ciri yang terlihat pada bayi menderita ruam jenis dermatitis atopik ini.
Antara lain:
1. Adanya radang kulit berulang yang disertai gatal pada bayi dan anak.
2. Kelainan kulit berupa bintil-bintil kemerahan, gatal, yang kemudian bila berlangsung lama (kronik), kulit menjadi kering, bersisik, luka-luka atau menebal, dan menjadi kehitaman.
3. Ruam dan kemerahan yang terjadi di area kedua pipi, lekuk siku dan lekuk lutut.
Bagaimana merawat kulit bayi dengan dermatitis atopik?
Bila bayi menderita masalah kulit ini, beberapa cara bisa dilakukan, seperti menghindarkan si kecil dari pemicu alerginya yang bisa membuat dermatitis atopiknya kambuh.
Selanjutnya, mengatur suhu air yang akan digunakan untuk memandikan si kecil.
“Boleh mandikan air hangat, yang arahnya ke dingin, bukan panas, karena air hangat akan menyebabkan kulit semakin kering,” ujar Ana.
Hal lain yang juga bisa dilakukan orangtua adalah dengan menngatur suhu ruangan pada suhu yang nyaman untuk bayi.
Bila menggunakan pendingin ruangan, pastikan suhunya tak terlalu dingin.
“Di ruangan dengan AC akan memicu kulit lebih kering, jadi triknya kalau memang ruangannya harus menggunakan AC, usahakan suhunya jangan di bawah 20 derajat celcius. Jadi range suhu di 20 sampai 25 derajat,” kata Ana.
Berikutnya, orangtua dianjurkan memberikan pelembab kulit berupa moisturizer yang aman dan sesuai untuk bayi dengan dermatitis atopik.
“Menjaga kulit tetap lembab dengan mengoleskan pelembab segera setelah mandi. Pelembab yang digunakan pun harus yang mengandung bahan yang mengidentik dengan lipid penyusun skin barrier, seperti ceramide, cholesterol, dan fatty acid,” kata Ana.
“Kandungan yang dapat menyusun kembali struktur pelindung sementara pada kulit dan dapat merangsang tingkat produksi ceramide dengan sendirinya,” imbuhnya.
Sebagian artikel dikutip dari Kompas.com dengan judul "Mengenal Dermatitis Atopik pada Bayi dan Cara Merawatnya"/Dian Reinis Kumampung
(TribunPalu.com/Rizki A.)