Perempuan Wuhan Ini Gugat Pemerintah China setelah Ayahnya Meninggal karena Terinfeksi Covid-19
Seorang perempuan di Wuhan menggugat pemerintah China setelah ayanya meninggal karena penyakit yang disebabkan virus corona ( Covid-19).
Meski mendapat dan mengetahui ancamannya, Zhao tak gentar. Dia memutuskan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi, Mahkamah Agung Hubei.
Dia menegaskan apa yang dilakukannya adalah legal, seraya menyatakan dia tidak mengarang-ngarang atau menciptakan suatu rumor.
"Saya kira gugatan saya ini baik untuk negara. Lain kali ketika ada wabah, kami bisa bertindak lebih cepat dan menyelamatkan banyak nyawa," kata dia.
Tentu, tindakan Zhao Lei begitu berani di China, negara yang dilaporkan tidak menoleransi adanya perbedaan dalam berpendapat.
Apalagi ketika virus itu kemudian menjangkiti seluruh dunia, Beijing berulang kali menyebut bahwa mereka sudah "bertindak transparan dan terbuka".
Sikap Zhao itu kemudian dianggapi Yang Zhanqing, konsultan hukum yang sempat ditahan pada 2015 dan saat ini mengasingkan diri ke AS.
Yang menerangkan, dia yakin pengadilan Hubei akan menolak kasus Zhanqing karena mereka seia sekata dengan pemerintah, menganggapnya bermotif politis.
"Saya kira mulai dari pemerintah pusat hingga lokal seperti Wuhan, mereka semua mempunyai kesepakatan yang sama," papar dia.
Meski begitu, Zhao menekankan bahwa dia tidak akan menyerah, dan mendapatkan keadilan bagi sang ayah yang sudah tiada.
"Saya tidak ingin ayah saya meninggal sia-sia," kata perempuan yang sempat terpapar virus corona tak lama setelah ayahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayahnya Meninggal karena Covid-19, Perempuan Wuhan Ini Gugat China",.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo