27 Dokter di Jawa Timur Meninggal Dunia, Masyarakat Diminta Berempati dan Patuhi Protokol Kesehatan

Di Provinsi Jawa Timur sendiri, sudah ada 27 tenaga medis berprofesi sebagai dokter yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Geosiar
ILUSTRASI positif virus corona Covid-19. 

Jika hulunya tidak teratasi, kasus makin bertambah, bed perawatan dalam jumlah berapa pun tidak akan cukup.

Dan dokter bersama tenaga kesehatan yang berjuang menyembuhkan pasien Covid-19 tidak akan pernah istirahat selama pertambahan kasus Covid-19 terus terjadi.

“Maka tak lelah kami mengajak empati warga masyarakat agar jaga protokol kesehatan. Pakai masker, sederhana sekali tapi sangat berarti. Hindari kerumunan, jangan lupa cuci tangan dengan sabun, pandemi ini berakhir jika kasus tidak bertambah,” tegas Joni.

Di sisi lain, selain dokter, yang juga banyak meninggal dunia adalah tenaga kesehatan.

Total ada sebanyak 499 tenaga kesehatan di Jawa Timur yang terjangkit Covid-19.

Dari ratusan nakes tersebut yang meninggal dunia karena Covid-19 ada sebanyak 40 orang.

Yang paling banyak adalah perawat, yaitu sebanyak 14 orang.

Kemudian juga ada bidan sebanyak 5 orang, serta analis laboratorium, sebanyak 1 orang, radiografer 1 orang, lalu terapis gigi dan mulut 1 orang, dan sisanya adalah dokter sebagaimana dijelaskan di atas.

Di sisi lain Ketua Tim Tracing Satgas Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan tim bergerak cepat dalam menangani tracing nakes yang terpapar Covid-19.

“Kita bekerja sama dengan rumah sakit dan puskesmas. Tracing dilakukan menyeluruh pada yang kontak erat hingga keluarga yang terpapar. Tidak hanya nakes tapi semua profesi yang terpapar Covid-19,” tegas Kohar.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa menekan angka kematian menjadi prioritas dalam penanganan Covid-19 di Jatim.

Sebagaimana diketahui per malam ini kasus Covid-19 Jatim tembus di angka 35.005 kasus. Dimana ada sebanyak 350 orang tambahan kasus baru dalam hari ini.

Sedangkan angka kematian kasus di Jatim diketahui 2.488 orang atau 7,11 persen. Sedangkan angka kesembuhan mencapai 78,28 persen, dengan jumlah pasien sembuh mencapai 27.401 orang.

“Dalam penanganan pasien Covid-19 yang saat ini kita lakukan adalah mengupayakan pasien Covid-19 tidak sampai terjadi kekuranagn oksigen atau hypoxia. Maka dari itu kunci penanganan adalah cepat dan tepat. Jangan sampai pasien harus menggunakan ventilator, maka kita berupaya memperbanyak HFNC atau High Flow Nassal Cannule,” kata Khofifah.

Pasalnya dari penelitian yang dilakukan satgas Covid-19 Jatim seratus persen pasien Covid-19 yang tertangani dini dengan terapi HFNC dinyatakan sembuh atau berhasil. Berbeda jika sudah menggunakan ventilator, yang memberikan hasil sebaliknya. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 27 Dokter di Jawa Timur Meninggal Akibat Covid-19, Terbanyak Dokter Umum

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved