Kisah Pasangan Suami Istri di Samarinda: Diusir dari Kos, Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayinya
Setelah diusir, Andika dan istrinya Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama, tidur di gerobak sampah yang biasa digunakan Andika bekerja.
TRIBUNPALU.COM - Kisah pilu dialami pasangan suami istri asal Samarinda, Kalimantan Timur.
Pasangan suami istri tersebut dan bayi mereka yang baru berusia satu bulan harus tidur di pinggir jalan di atas gerobak sampah.
Hal ini terjadi karena pasangan tersebut tak mampu membayar uang kos.
Pemilik kos ternyata tiba-tiba mengganti gembok pintu.
Sang suami, Andika Pratama (35), mengatakan, pemilik kos tiba-tiba mengganti gembok pintu kos dan meminta uang indekos dibayar dulu.
“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.
Pria yang bekerja sebagai pemulung itu mengatakan, setiap bulan dirinya harus menyediakan uang Rp 350.000 untuk kos.
Sayangnya, uang kos di bulan Agustus telah habis digunakan untuk membeli makan.
• Soroti Paslon Pilkada yang Kumpulkan Massa Saat Daftar ke KPU, Mendagri: Masyarakat Jadi Pesimis
• Sebaran COVID-19 di Indonesia: Ada 3.269 Kasus Baru Tersebar di 32 Provinsi per 4 September 2020
• ICW Nilai Firli Bahuri Tidak Cocok Jadi Ketua KPK: Dia Enggan Berhadapan dengan Media
Tidur di gerobak sampah
Setelah diusir, Andika dan istrinya Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama, tidur di gerobak sampah yang biasa digunakan Andika bekerja.
Untuk menahan dingin dan hujan, Andika menggunakan alas dari baliho.

“Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan,” ungkap Andika saat ditemui Kompas.com ( TribunJatim.com Network ), Kamis (3/9/2020).
Lalu, selama hidup di jalan, Andika membawa keluarganya bekerja mencari plastik.
Uang hasil memulung itu dia gunakan untuk makan.
“Kalau bayi masih minum air susu ibu (ASI). Hanya kasihan saat hujan sering kedinginan,” jelasnya.