Donald Trump Berharap Vaksin Covid-19 Tersedia untuk Setiap Warga AS Diproduksi April 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya cukup berharap vaksin bagi setiap warga AS akan diproduksi pada April 2021 mendatang.

Kompas.com/AFP/SAUL LOEB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. 

Kelompok yang diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19 nantinya mencakup para petugas responden pertama (first respondent) dan dapat dimulai pada bulan November dan Desember.

Akan tetapi, implementasi secara penuh akan memakan waktu setidaknya berbulan-bulan lagi.

"Menurut saya, kita mungkin melihat akhir kuartal kedua, kuartal ketiga 2021, sebelum vaksin yang aman dan efektif tersedia secara luas untuk masyarakat umum," tambah Robert Redfield.

Saingan Donald Trump dalam Pemilu AS yang berasal dari Partai Demokrat, Joe Biden, juga menyatakan keragu-raguannya tentang jadwal vaksin tersebut.

Joe mengatakan kepada para pendukungnya pada Kamis (17/9/2020) di Pennsylvania, dirinya tidak mempercayai Donald Trump mengajukan vaksin Covid-19 tanpa campur tangan politik.

"Saya tidak percaya sang presiden terkait soal vaksin," kata Joe Biden.

Ia menjelaskan bahwa dirinya lebih mempercayai pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci.

"Jika Fauci mengatakan vaksin itu aman, saya akan mengambil vaksinnya," pungkas Joe.

WHO Tak Yakin Vaksin Covid-19 Tersedia Pada Pertengahan 2021

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pesimis atas ketersediaan vaksin Covid-19 hingga pertengahan 2021.

"Sejauh ini, tak satu pun dari calon vaksin dalam uji klinis yang menunjukkan sinyal jelas kemanjuran pada tingkat setidaknya 50% yang dicari oleh WHO," kata juru bicara WHO Margaret Harris, seperti dikutip Reuters, Minggu (6/9/2020).

Harris mengatakan, bahwa pemeriksaan ketat terhadap keefektifan dan keamanan vaksin adalah hal yang sangat penting.

Ia merujuk pada fase dalam penelitian vaksin di mana uji klinis besar-besaran di antara manusia dilakukan.

"Tahap 3 ini harus memakan waktu lebih lama karena kita perlu melihat seberapa protektif vaksin itu dan kita juga perlu melihat seberapa aman vaksin itu," tambahnya dalam press briefing di PBB.

Ia melanjutkan, semua data dari uji coba harus dibagikan dan dibandingkan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved