Bulutangkis
All England 2021 Terancam Batal, Penyelenggara Klaim Tak Mampu Tanggung Kerugian Jika Tanpa Penonton
Tak mampu tanggung kerugian jika tak jual tiket penonton, Badminton England sebut ajang tertua All England 2021 terancam batal.
"Kami sudah kehilangan banyak pemasukan karena Covid-19. Tanpa penonton, kerugian kami akan bertambah menjadi 1,75 juta pound untuk tahun anggaran saat ini," ungkap Adrian Christy.
• Media Asing Ulas Kegagahan Bulutangkis Indonesia, Marcus Gideon: Semua Orang Berharap Kami Menang
Ia menambahkan, pihak Badminton England telah mengajukan bantuan dana sebesar 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 19 miliar, kepada Pemerintah Inggris.
"Saya meminta pemerintah untuk memberikan bantuan demi melindungi All England Open dan meringankan beban terhadap salah satu olahraga yang paling banyak diikuti di negara ini," sambungnya.
Perlu diketahui, All England merupakan turnamen bulu tangkis tertua.
Pertama kali dilangsungkan pada 1989, All England Open rutin digelar setiap tahun hingga edisi ke-110 pada pertengahan Maret lalu.
Sepanjang sejarah, All England Open hanya dihentikan karena perang dunia yaitu pada 1915 sampai 1919 (Perang Dunia I) dan 1940 sampai 1946 (Perang Dunia II).
Gengsi All England sangat tinggi meski hanya rangkaian BWF World Tour
Selain jadi turnamen yang tertua, Yonex All England Badminton Championship merupakan ajang bergengsi bagi olahraga bulu tangkis.
Biasanya All England digelar di Arena Birmingham, Birmingham, England, pada pertengahan Maret mendatang.

• Mohammad Ahsan Sebut All England 2019 jadi Titik Balik: Sudah Dianggap Selesai, Tapi Bangkit Lagi
Berikut alasan-alasan yang terkait bergengsinya ajang ini:
1. Turnamen Tertua
Sejarah dan tradisi All England sejak 1899 membuat laga ini sangat dinanti.
Dilansir dari www.djarumbadminton.com setelah penyelenggaraan Piala Thomas pertama pada tahun 1949 sampai dengan tahun 1977, All England dianggap sebagai Kejuaraan Dunia Bulutangkis tertua saat ini.
Selama sejarah penyelenggaraannya, All England sempat terhenti dua kali diselenggarakan dikarenakan Perang Dunia I (1915-1919) dan Perang Dunia II (1940-1946).
Sedangkan laga bulu tangkis kelas dunia, Badminton World Federation (BWF) baru digelar di tahun 1977.