Kondisi Donald Trump Disebut Membaik setelah Positif Covid-19, Tapi Dokter Sempat Berikan Steroid

Obat kortikosteroid, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya diperuntukkan kepada pasien Covid-19 yang kondisinya parah dan kritis.

Anthony Behar via time.com
Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump. 

WHO mendefinisikan pasien Covid-19 yang parah adalah mereka yang kadar oksigen dalam darahnya berada di bawah 90 persen.

Namun menurut Amesh Adalja, cendekiawan senior di John Hopkins University Center for Health Security, tidak ada yang abnormal dalam perawatan yang diberikan kepada Donald Trump.

"Dexamethasone adalah obat yang kita gunakan untuk siapa saja yang membutuhkan tambahan oksigen," kata Adalja.

"Itu juga sudah standar meski kebutuhan tambahan oksigen hanya sementara."

Steroid menumpulkan respon sistem kekebalan tubuh terhadap virus

Steroid bukanlah satu-satunya obat yang diberikan kepada Donald Trump.

Ia juga diberi Remdesivir, obat yang telah diizinkan oleh Badan Pengawasan Obat AS (FDA) yang terbukti dapat mempercepat pemulihan pasien, serta sebuah koktail antibodi eksperimental dari perusahaan obat Regeneron.

Koktail antibodi Regeneron itu dikatakan dapat meringankan gejala pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Amesh Adalja juga menilai tidak ada yang 'benar atau salah' buat dokter yang meresepkan koktail Regeneron.

Namun, itu memang belum terbukti efektif atau tidak.

Menambahkan steroid kemungkinan dapat mengurangi manfaat koktail antibodi, yang berusaha untuk menyamai sistem kekebalan tubuh alami dalam melawan virus.

Sebaliknya, steroid digunakan untuk mencegah agar sistem kekebalan tubuh tidak bereaksi terlalu agresif.

Terkadang pada fase lanjut penyakit Covid-19, sistem kekebalan tubuh malah menyerang tubuh sendiri, bukan virusnya, fenomena ini dikenal dengan nama 'badai sitokin.'

"Jika dia mendapat steroid, maka antibodi apa pun yang sebelumnya terbentuk akan menghilang," kata Panigis.

"Tapi kau cuma berusaha untuk menghentikan kekacauan yang bisa saja ditimbulkan oleh respon imun," pungkasnya.

SUMBER: Business Insider

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved