Bahas Soal Perubahan Iklim, Trump Blak-blakkan Sebut Udara di India dan China Jorok
Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump pada Kamis (22/10/2020) menyebut udara di India dan China "jorok".
TRIBUNPALU.COM - Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump pada Kamis (22/10/2020) menyebut udara di India dan China "jorok".
Kalimat itu ia lontarkan saat mengkritik rencana Joe Biden mengatasi perubahan iklim, di final debat capres AS.
Pada debat capres AS terakhir 2020 itu Trump menyebut bahwa AS tidak perlu bertindak pada perubahan iklim.
"Lihat China, betapa joroknya itu. Lihatlah Rusia, lihat India, itu jorok. Udaranya jorok," kata Trump pada debat di Nashville.
Baca juga: Trump Akui Berhubungan Baik dengan Kim Jong Un, Biden: Dia Bicara Teman Baik yang Seorang Kriminal
Baca juga: Sebut sang Paman Terlalu Sembrono Soal Covid-19, Keponakan Trump: Dia Ingin Terlihat Kuat
Presiden ke-45 AS itu juga menuding rencana Biden akan menjadi "bencana ekonomi" bagi negara-negara minyak seperti Texas dan Oklahoma.
Biden mengatakan bahwa perubahan iklim adalah "ancaman eksistensial bagi umat manusia. Kita memiliki kewajiban moral untuk mengatasinya."
"Kita akan melewati titik tanpa harapan dalam 8-10 tahun ke depan," katanya.
Trump telah menarik "Negeri Paman Sam" dari kesepakatan iklim di Paris, yang bertujuan menurunkan pemanasan global 2 derajat Celcius ke bawah.
Perkataan Trump diucapkan beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Mark Esper mengunjungi New Delhi, untuk membicarakan kelanjutan kemitraan AS-India.
Baca juga: Presiden AS Donald Trump Mengklaim Dirinya Kini Kebal dari Covid-19
Pada debat capres pertama Trump juga membicarakan India, dengan mempertanyakan data virus corona di tengah kritik atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (23/10/2020) mengatakan, Beijing berharap AS "berhenti membawa-bawa China ke dalam kampanye pemilihannya."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian membela kualitas udara di Beijing dengan mengatakan kepada wartawan, "Langit di luar berwarna biru hari ini".
Diberitakan AFP rata-rata konsentrasi polutan udara di perkotaan China adalah PM2.5, turun dalam beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi tahun lalu "Negeri Panda" masih menyumbang 48 dari 100 kota paling tercemar di dunia, menurut laporan Greenpeace dan IQAir Group.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bicarakan Perubahan Iklim, Trump Sebut Udara di India dan China Jorok",
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara