Terkini Internasional

Pandemi Covid-19: Eropa Kembali Terapkan Pembatasan Sosial, Amerika Serikat Dinilai Gagal

Eropa dan Amerika Serikat menjadi zona bahaya Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus yang pertama kali diidentifikasi di China, Desember 2019.

Finance Yahoo via Kompas.com
Berlin, Jerman. Sejumlah negara di Eropa memberlakukan pembatasan sosial mengingat kasus infeksi virus corona Covid-19 kembali melonjak. 

Sementara, Italia dan Austria mencatat jumlah infeksi harian Covid-19 tertinggi pada Jumat (30/10/2020).

Sejumlah pos pemeriksaan telah didirikan di seluruh wilayah Portugal untuk menghentikan perjalanan yang tidak diizinkan selama penerapan larangan bepergian lima hari yang dimulai pada Jumat.

Rusia juga mengalami peningkatan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Negara ini melaporkan 18.283 infeksi baru pada Jumat, jumlah kasus harian tertinggi yang tercatat sejak pandemi Covid-19 dimulai, dan 355 kematian.

Lalu, Polandia melaporkan rekor kasus infeksi baru selama empat hari berturut-turut.

Namun, Inggris menolak ide lockdown nasional baru, bahkan ketika ada survei yang menunjukkan adanya lonjakan kasus infeksi di wilayah negara itu.

Baca juga: H-7 Pemilu AS 2020, Joe Biden Jadi Kandidat Terfavorit Kalahkan Donald Trump

Baca juga: Donald Trump Bilang Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Ini Janji Joe Biden Jika Menang Pilpres AS

Baca juga: Doa PM Palestina Jika Donald Trump Menang Pemilu AS 2020: Tuhan, Tolong Kami dan Seluruh Dunia

KEGAGALAN AMERIKA SERIKAT

Meningkatnya kasus infeksi Covid-19 telah membawa atmosfer suram pada pasar keuangan.

Nilai saham AS jatuh, terseret oleh penurunan saham kelas berat teknologi menyusul hasil kuartalannya.

Negara adidaya ini terus memecahkan rekor kenaikan kasus virus korona dan mengalami ketegangan atas pemilihan presiden.

Dua hal tersebut menambah suasana suram secara global.

Sementara itu, sebuah studi baru menunjukkan gambaran sulitnya mengendalikan virus tanpa merusak perekonomian.

Skema diskon "eat out to help out" (makan di luar untuk membantu sesama) di Inggris memang mendorong orang-orang untuk pergi makan ke restoran, kafe atau pub.

Namun, skema itu justru meningkatkan penularan virus corona Covid-19.

Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengatakan pemerintah harus selektif dalam menghentikan aktivitas ekonomi guna memerangi pandemi dan perlu terus mengeluarkan biaya untuk mendukung usaha dan keluarga.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved