Operasi Pengangkatan Darah Beku di Otak Maradona Dikabarkan Berjalan Sukses
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona dikabarkan menjalani operasi otak pada Selasa (3/11/2020) petang waktu setempat.
TRIBUNPALU.COM - Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona dikabarkan menjalani operasi otak pada Selasa (3/11/2020) petang waktu setempat.
Diketahui, sebelumnya Maradona dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita anemia dan dehidrasi.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa ia mengalami pembekuan darah di otak.
Prosedur operasi pun akhirnya harus dilakukan untuk mengangkat gumpalan tersebut.
Kabar terbaru menunjukkan, operasi yang dijalani oleh bintang 60 tahun itu berjalan sukses.
Baca juga: Yamaha Berikan Kabar Terbaru Soal Valentino Rossi yang Kena Covid-19, Sudah Bisa Balapan ?
Baca juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Real Madrid Menang Perdana, Wakil Inggris Menang Meyakinkan
Hal ini disampaikan langsung oleh Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona.
"Kami berhasil mengangkat (menghilangkan) gumpalan (darah) tersebut. Diego berhasil menjalani operasinya dengan baik," kata Luque sebagaimana dikutip dari AFP.
Luque juga mengatakan saat ini Maradona masih berada di bawah pengawasan.
"Kondisinya terkendali, ada sedikit drainase (pada darah). Dia akan berada di bawah pengawasan," imbuhnya.
Dilarikan ke rumah sakit pada Senin lalu
Sementara itu, menurut laporan BBC, Maradona dilarikan ke rumah sakit Ipensa pada Senin (2/11/2020) lantaran menderita anemia dan dehidrasi.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter menemukan adanya gumpalan darah di otaknya.
Dirinya pun kemudian dipindahkan ke Klinik Olivos di La Plata, Argentina untuk menjalani prosedur operasi.
Dikatakan, operasi Maradona dilakukan oleh Leopoldo Luque yang merupakan seorang ahli bedah syaraf.
Mengutip dari Kompas.com, Luque menyebut bahwa prosedur yang dijalani Maradona merupakan sebuah 'operasi rutin.'
Baca juga: Raja Salman Tinggalkan Rumah Sakit setelah Pulih Pasca-Operasi Pengangkatan Kantong Empedu
Baca juga: Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Tak Mau Disebut Ganda Putra Terbaik Dunia: Masih Ada yang Lebih Bagus
Ia juga mengatakan, sang bintang menyetujui prosedur tersebut setelah mendapat penjelasan.
"Maradona sadar dan mengerti bagaimana kondisinya. Ia juga setuju melakukan operasi setelah kami memberikan penjelasan," ungkap Luque.
"Ini merupakan operasi rutin," imbuhnya kemudian.
Di sisi lain, dokter dari Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Donato Villani menyebut pengangkatan darah beku di otak harus dilakukan guna mencegah terjadinya hal yang lebih buruk.
"Maradona mengalami subdural hematoma. Darah beku di otaknya harus dikeringkan dan dibuang untuk mencegah pertumbuhan lain yang bisa merusak otak," papar Villani.
Senada dengan Luque, Villani juga mengatakan bahwa operasi tersebut merupakan operasi rutin dan "seharusnya tidak ada masalah."
Baca juga: Achmad Yurianto Tak Lagi jadi Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ini Jabatan Barunya
Baca juga: UPDATE Quick Count Hasil Pilpres AS 2020: Pukul 11.00 WIB,Biden Menangkan California, Unggul 192-108
Seorang ahli bedah syaraf lainnya, Raul Matera menguraikan, operasi subdural hematoma akan terdiri atas sayatan kecil yang bertujuan untuk mengalirkan darah.
Jika berjalan lancar, pasien dapat segera meninggalkan rumah sakit pasca operasi.
"Dalam 24 atau 48 jam, pasien bisa meninggalkan rumah sakit," kata Raun Matera sebagaimana dikutip dari AFP.
Adapun klinik tempat Maradona menjalani perawatan disebut telah dipadati oleh penggemar.
Mereka berkumpul guna memberikan dukungan kepada sang idola.
"Aku merasa sangat sedih dan tak berdaya, namun kami akan terus berada di sampingnya," kata seorang penggemar.
"Aku datang bersama istriku untuk mendukung pemaian terhebat sepanjang masa," ucap penggemar yang lain.
(TribunPalu.com/Clarissa)