HOAKS Jenazah Pasien Covid-19 Dicungkil Matanya, Ini Penjelasan Gakkum Satgas COVID-19 Probolinggo
Koordinator Gakkum Gugus Tugas Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo menyebutkan video hoaks jenazah dicungkil matanya itu tidak benar.
TRIBUNPALU.COM - Koordinator Gakkum Gugus Tugas Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, memberikan penjelasan terkait video hoaks jenazah dicungkil matanya.
Ugas menegaskan, kabar tersebut tidaklah benar.
"Matanya dicokel itu tidak benar," ujarnya kepada Tribunnews, Jumat (6/11/2020).
Ugas kemudian secara lengkap membeberkan keadaan sebenarnya dari jenazah yang ada di dalam video.
Ia menyebut, awalnya ada seorang warga Dusun Sukun, Alas Tengah Paiton berinisial M meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Almarhumah sebelum meninggal kebetulan dirawat di RSUD Dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo."
"Kemudian meninggal dengan status Covid-19," terang Ugas.

Ugas menambahkan, sebelum meninggal dunia, almarhumah juga didiagnosa penyakit penyakit stroke.
"Sebelum meninggal tensinya tinggi, sehingga memecah pembulu darah di otak. Maka keluar darah dengan sendirinya, pendarahan bisa melalui mata, hidung, telinga atau mulut, itu yang terjadi," beber dia.
Baca juga: Kisah Pemulung yang Viral Baca Alquran di Emperan Toko: Bertahun-tahun Cari Ibu, tapi Tak Ketemu
Baca juga: Kisah di Balik Video Viral Wanita Payungi Kucing di Tepi Jalan Saat Hujan: Tak Tega untuk Memindah
Baca juga: Video Viral Makam Pahlawan Diinjak-injak: Pelaku Masih di Bawah Umur, Polisi Lakukan Mediasi
Lantaran terkonfirmasi Covid-19, maka pengurusan jenazah almarhumah dilaksanakan sesuai dengan protokol Covid-19.
Ugas menjelaskan, ada sedikit perbedaan proses pemulasaran di Kota Probolinggo dengan kabupaten.
"Kalau di kabupaten ada kayu atau triplek untuk menyangga jenazah tetap dalam posisinya. Meskipun guncangan kuat tidak akan berubah. Kalau di kota tidak ada," imbuh dia.
Kemudian dalam perjalanan dari rumah sakit menuju ke rumah duka, jenazah almarhumah M mengalami perubahan posisi menjadi tengkurap, sehingga menyebabkan darah mengucur dari jenazah.
"Otomatis pendarahan mengalir begitu saja," lanjutnya.
Terakhir Ugas, menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menyelidiki penyebar hoaks ini.