Perkembangan Pandemi Covid-19:Total Infeksi di Dunia Capai 50 Juta Kasus, di AS Ada 10 Juta Kasus
Berikut perkembangan terbaru kasus Covid-19 di seluruh dunia per Senin 9 November 2020,Covid-19 telah menginfeksi 50,882,608 orang di dunia.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU. COM - Berikut perkembangan terbaru kasus Covid-19 di seluruh dunia per Senin 9 November 2020.
Tercatat hingga hari ini Senin pukul 21.00 WIB, Covid-19 telah menginfeksi 50,882,608 orang di dunia.
Kabar baiknya, kesembuhan ada di angka 35,870,903
Sedangkan kematian tercatat di angka 1,264,147
Sudah 9 negara yang jumlah kasusnya lebih dari satu juta infeksi.
• Studi Terbaru Soal Covid-19 Ungkap Urutan Kemunculan Gejala Terinfeksi Corona yang Unik
Dan apabila dilihat per negara saat ini Amerikan Serikat ada di urutan pertama untuk jumlah kasus positif terbanyak, yakni lebih dari 9 juta kasus positif.
Sedangkan Indonesia ada di nomor 21 dunia terkait jumlah kasus corona dengan 440,569kasus.
Sebagai informasi, peringkat Indonesia sempat berada di peringkat ke 19 pada pekan lalu.
Berikut update pasien kasus virus corona dikutip TribunPalu.com dari situs worldometers.info pukul 21.00 WIB:
1. Amerika Serikat
Total infeksi: 10,294,720
Meninggal dunia: 243,797
Sembuh: 6,483,972
2.India
Total infeksi: 8,559,135
Meninggal dunia: 126,701
Sembuh: 7,920,529
3.Brasil
Total infeksi: 5.664.115
Meninggal dunia: 162.397
Sembuh: 5.064.344
4.Rusia
Total infeksi: 1.796.132
Meninggal dunia: 30.793
Sembuh: 1.335.141
5.Perancis
Total infeksi: 1.787.324
Meninggal dunia: 40.439
Sembuh: 128.614
6.Spanyol
Total infeksi: 1.388.411
Meninggal dunia: 38.833
Sembuh: N / A
7.Argentina
Total infeksi: 1.242.182
Meninggal dunia: 33.560
Sembuh: 1.062.911
8.Inggris
Total infeksi: 1.192.013
Meninggal dunia: 49.044
Sembuh: N / A
9.Kolombia
Total infeksi: 1.143.887
Meninggal dunia: 32.791
Sembuh: 1.038.082
10.Meksiko
Total infeksi: 967.825
Meninggal dunia: 95.027
Sembuh: 715.977
Update Kasus Covid-19 di Indonesia
Pemerintah telah memperbarui data pasien positif virus corona pada laman resmi Kemenkes RI pada Senin (9/11/2020) pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan laporan data tersebut, tercatat adanya 2.853 kasus baru.
Total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 440.569 pasien positif virus corona.
Kemudian, pada hari ini ada 3.968 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh tercatat 372.266 orang.
Sementara, untuk pasien meninggal dunia bertambah 75 korban jiwa sehingga total menjadi 14.689 kasus kematian.
Sehingga jika diakumulasikan, terdapat 53.614 kasus aktif atau masih menjalani perawatan.

Baca juga: 9 Langkah yang Akan Diambil Joe Biden untuk Melawan Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat
Satgas Sebut Orang Indonesia Paling Optimistis di ASEAN dalam Menghadapi Covid-19
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, orang Indonesia adalah yang paling optimis di Asean dalam menaklukan pandemi Covid-19.
Hal itu dia katakan berdasarkan penelitian yang dilakukan perusahaan riset bertaraf dunia, yakni Ipsos.
"Ipsos menyatakan orang Indonesia adalah warga yang paling optimis di Asean dalam hal menaklukan pandemi," kata Reisa dalam siaran Youtube FMB9 yang dikutip Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Menurut Reisa, optimistis ini juga berdasarkan fakta upaya 3T atau tracing, testing dan treatment yang dilakukan pemerintah Indonesia semakin membaik.
Baca juga: Bela Maybank di Kasus Raibnya Duit Rp 20 Miliar, Hotman Paris: Kasus Ini Tidak Sesimpel yang Diduga
Begitu pula dengan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak yang juga semakin membaik setiap harinya.
"Laporan pemantauan dari Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakasi masker dan menjaga jarak pada saat liburan atau akhir pekan panjang kemarin," ujar dia.
Namun, Reisa menyayangkan masyarakat Indonesia tidak membarengi penerapan 3M. Padahal, apabila dilakukan bersamaan 3M bisa menekan angka penularan sampai dengan 0 persen.
Sementara faktor penumbuh optimistis lainnya, lanjut Reisa adalah, upaya penyediaan vaksin baik dari dalam ataupun luar negeri.
"Ipsos menjelaskan bahwa semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin. Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri," ungkapnya.
"Ada yang kerja sama dan ada yang bekerja sama dengan negara lain dalam rangka kerja sama global dan multilateral," ucap Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: Update WNI Covid-19 di Luar Negeri, Senin 9 November 2020: Total Kasus Positif Capai 1.795 Orang
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto juga mengatakan, Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menangani pandemi Covid-19 secara berimbang dengan kontraksi ekonomi yang menjadi dampaknya.
Bahkan, Indonesia termasuk dalam lima besar jajaran negara yang mampu secara seimbang mengatasi dua persoalan itu.
"Indonesia ini kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dibanding negara lain. Kita termausk top lima negara yang bisa menangani secara berimbang antara Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi," ujar Airlangga dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Senin (12/10/2020).
Hal ini, salah satunya dipengaruhi angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dengan case fatality rate di bawah empat persen.
Dirinya berharap, nantinya pertumbuhan ekonomi minimal berada di angka nol atau netral.
"Kita harap minimal masuk tren positif atau kurva seperti huruf V. Ujungnya antara minus 1 sampai (minus) 0,6 . Minimal target kita netral. Netral itu restart atau nol," ungkap Airlangga.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas: Orang Indonesia Paling Optimistis di ASEAN dalam Menghadapi Covid-19",
(TribunPalu.com)