Lonjakan Tinggi Kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi UNAIR: Karena Libur Panjang dan Kerumunan Massa
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dinilai sudah diprediksi dan tidak mengejutkan.
Selain itu, pemerintah juga harus membuat keputusan tegas untuk menghadapi libur panjang.
Termasuk di dalamnya pemangkasan jumlah hari libur.
"Masyarakat yang banyak sekali jumlahnya ini sulit dikendalikan, maka dari itu pemerintah harus ada keputusan tegas, tidak hanya mengimbau, ini tidak cukup," ungkapnya.
"Kalau dikurangi ya dikurangi, ini menutup peluang masyarakat untuk melakukan kegiatan itu," ungkapnya.
Adapun saat ini total kasus kematian warga akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 16.521 orang.
Sementara itu kasus yang berujung sembuh di Indonesia mencapai 437.456 orang atau 83,7 persen dari kasus terkonfirmasi.
Protokol Kesehatan Obat Terampuh sebelum Ada Vaksin
Sementara itu Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Ia menyebut protokol kesehatan adalah obat terampuh selama belum ditemukannya vaksin Covid-19.
"Kembali saya ingatkan, selama belum ada vaksin maka protokol kesehatan adalah obat terampuh menekan angka penularan," ungkap Wiku dalam konferensi pers, Selasa (24/11/2020) dilansir YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Tengku Zulkarnain Tak Lagi Duduk di Kepengurusan MUI: Tetap Kritis terhadap Kebijakan Pemerintah
Baca juga: Perwakilan FPI Bertemu Pangdam Jaya: Bersedia Bantu Copot Baliho Rizieq Shihab, tapi Dengan Syarat
Baca juga: Penelitian Terbaru Temukan Fakta Mutasi Virus Covid-19 Tak Percepat Penularan
"Selalu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan, serta hindari bepergian keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak," imbuhnya.
Wiku menyebut seluruh pihak, baik pemerintah dan masyarakat, untuk andil dalam menekan penularan Covid-19.
"Kami meminta jangan sampai kerja keras selama delapan bulan menjadi rusak karena ketidaksabaran dan ketidakpedulian baik pemerintah daerah maupun masyarakat," ungkap Wiku.
Wiku juga mengingatkan masyarakat agar menaati protokol kesehatan jika memilih berlibur di akhir tahun.
"Libur panjang akhir tahun pasti ditunggu-tunggu, kami memahami setelah berjibaku dengan pandemi dari bulan Maret lalu, masyarakat sudah jenuh dengan rutinitas yang kebanyakan dihabiskan di dalam rumah."