Terkini Internasional

Kasus Pabrik Bayi di Nigeria, Pekerjakan Pria untuk Hamili Wanita, Bayi Laki-laki Dijual Lebih Mahal

Sindikat 'pabrik bayi' di Nigeria berhasil dibongkar, klinik ilegal pekerjakan pria untuk hamili wanita. Begini kisah para korban perdagangan manusia.

Editor: Imam Saputro
Channels Television Youtube
Sindikat 'pabrik bayi' di Nigeria berhasil dibongkar, klinik ilegal pekerjakan pria untuk hamili wanita. Begini kisah para korban perdagangan manusia. 

“Saat saya mencoba berteriak, dia menutup mulut saya dan menampar saya dengan keras,” kata Roda.

"Jika dia melihat air mata di mataku, dia lebih sering menamparku,"

Miriam dan Roda berdiri di luar rumah sementara di Madinatu.
Miriam dan Roda berdiri di luar rumah sementara di Madinatu. (Philip Obaji Jr / Al Jazeera)

Keesokan harinya, gadis-gadis itu dipindahkan ke kamar bersama dengan orang lain, hanya dikirim ke kamar single ketika mereka diminta untuk "bekerja".

Kedua gadis itu mengatakan bahwa mereka diperkosa hampir setiap hari oleh beberapa pria berbeda.

Mereka percaya bahwa Mma dan Bibi Kiki bekerja sama dalam kartel perdagangan manusia yang sama dan bahwa Mma adalah pemimpin kelompok tersebut.

Namun, yang bisa mereka yakinkan hanyalah bahwa kedua wanita itu berkomunikasi satu sama lain dan pria di Igbo, bahasa yang digunakan di Nigeria tenggara.

Meski hamil, pemerkosaan terus berlanjut

Dalam sebulan, mereka berdua hamil tapi tetap saja, mereka diperkosa.

“Tidak masalah apakah Anda hamil enam minggu atau enam bulan,” kata Roda.

"Jika ada pria yang menginginkanmu, kamu tidak bisa mengatakan tidak,"

Tidak ada gunanya mencoba melarikan diri, jelas mereka, karena kompleks itu dijaga oleh orang-orang bersenjata.

Sekitar belasan gadis tinggal di kompleks itu ketika Miriam dan Roda pertama kali tiba.

Tetapi jumlahnya akan terus berubah ketika gadis-gadis itu melahirkan dan diusir, sebelum gadis-gadis baru dibawa masuk untuk menghasilkan lebih banyak anak untuk sindikat tersebut.

Miriam melahirkan seorang bayi laki-laki di kompleks tersebut, dengan bantuan seorang bidan yang dipanggil dari luar tapi putranya diambil darinya.

Baca juga: Bocah 2 Tahun Asal Afrika Selatan Jadi Korban Pemerkosaan saat Dikarantina di Bangsal Corona

Tiga hari kemudian, matanya ditutup dan dibawa ke terminal bus tempat penyelundupnya memastikan dia naik kendaraan kembali ke utara.

“Mereka tidak ingin saya tahu jalan ke kompleks, itu sebabnya mereka menutupi wajah saya,” jelasnya.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved