Terkini Internasional

Kasus Pabrik Bayi di Nigeria, Pekerjakan Pria untuk Hamili Wanita, Bayi Laki-laki Dijual Lebih Mahal

Sindikat 'pabrik bayi' di Nigeria berhasil dibongkar, klinik ilegal pekerjakan pria untuk hamili wanita. Begini kisah para korban perdagangan manusia.

Editor: Imam Saputro
Channels Television Youtube
Sindikat 'pabrik bayi' di Nigeria berhasil dibongkar, klinik ilegal pekerjakan pria untuk hamili wanita. Begini kisah para korban perdagangan manusia. 

“Saya diberi 20.000 naira (sekitar $ 55 atau sekira Rp 780.000) untuk membantu transportasi ke tujuan saya,” lanjut Miriam.

Dia pertama kali pergi ke Abuja di mana dia menghabiskan malam di jalan sebelum naik kendaraan umum kembali ke Maiduguri.

Harga bayi laki-laki mencapai Rp 38 juta, lebih mahal daripada bayi perempuan

Pabrik bayi lebih umum terjadi di bagian tenggara Nigeria, di mana petugas keamanan melakukan beberapa penggerebekan, termasuk operasi tahun lalu ketika 19 gadis hamil dan empat anak diselamatkan.

Perempuan dan bayi perempuan ditahan untuk melahirkan bayi yang kemudian dijual secara ilegal kepada orang tua angkat, dipaksa menjadi pekerja anak, diperdagangkan ke pelacuran atau, seperti yang dikemukakan beberapa laporan, dibunuh secara ritual.

Namun, bayi laki-laki dan perempuan rupanya memiliki harga jual yang berbeda.

ILUSTRASI bayi.
ILUSTRASI bayi. (pexels.com/pixabay)

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala dari badan anti-perdagangan manusia Nigeria, Badan Nasional untuk Larangan Perdagangan Manusia (NAPTIP), Comfort Agboko.

“Anak laki-laki lebih mahal daripada perempuan dalam bisnis penjualan bayi,” kata Comfort Agboko, di kantornya di Enugu.

“Anak-anak laki-laki sering dijual dengan harga antara 700.000 naira (sekitar $ 2.000 atau Rp 28.366.000) hingga satu juta naira (sekitar $ 2.700 atau Rp 38.296.000) sementara bayi perempuan dijual dengan harga antara 500.000 naira (sekitar $ 1.350 atau Rp 19.148.000) dan 700.000 naira (sekitar $ 2.000 atau Rp 28.366.000),” lanjutnya.

Sasaran dan mayoritas pembeli bayi ini adalah pasangan yang belum memiliki anak.

Meskipun siapa pun yang ketahuan membeli, menjual, atau berurusan dengan pengadaan anak-anak dapat dituntut, perdagangan bayi tetap lazim di Enugu.

Mayoritas pembelinya adalah pasangan yang belum bisa hamil.

Meskipun siapa pun yang ketahuan membeli, menjual, atau berurusan dengan pengadaan anak-anak dapat dituntut, perdagangan bayi tetap lazim di Enugu.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved