Liga 1 Tak Jelas Kapan Mau Mulai, Makan Konate Pilih Keluar dari Persebaya Surabaya
“Selama delapan bulan saya di Indonesia. Tidak ada kabar soal kompetisi sampai saat ini. Saya tidak bisa lebih lama lagi menunggu,” ucap Makan Konate
TRIBUNPALU.COM - Tidak jelasnya pihak operator liga PT LIB dalam melanjutkan kompetisi sepakbola tanah air kembali melahirkan korban.
Kali ini, lagi-lagi Persebaya kembali ditinggalkan pemain asingnya akibat Liga yang tidak jelas.
Ya, giliran Makan Konate yang mengikuti jejak pemain Persebaya lainnya yakni David Aparecido da Silva untuk mundur dari klub.
Kapten Persebaya asal Mali ini resmi mengucapkan sayonara dari klub pada Jumat (11/12/2020) hari ini.
Seperti halnya David, pemilik nomor punggung 10 di Persebaya ini mengaku tidak bisa berkompromi dengan situasi.
Baca juga: Black Panther 2 Bakal Segera Digarap, Disney Tak akan Cari Pengganti Chadwick Boseman
Baca juga: Australia Hentikan Pengembangan Vaksin Covid-19 setelah Muncul Hasil Tes Positif HIV Palsu
Dikutip Tribunpalu.com dari laman ofisial klub, Konate mengaku tidak bisa menunggu kepastian kelanjutan kompetisi dan memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri.
“Selama delapan bulan saya di Indonesia. Tidak ada kabar soal kompetisi sampai saat ini. Saya tidak bisa lebih lama lagi menunggu,” tandas Makan Konate.
Makan Konate memang satu-satunya pemain Persebaya yang tinggal di Surabaya.
Ia memilih bertahan di kala tiga pemain asing Persebaya lainnya memilih meninggalkan Indonesia saat kompetisi dihentikan pada Maret 2020.
Konate memilih bertahan dengan keyakinan, suatu saat kompetisi kembali dilanjutkan.
Asa itu sempat muncul saat PSSI memutuskan kick off pada 1 Oktober lalu.
Sayang, rencana tersebut berantakan, setelah PSSI tidak kantongi Izin dari kepolisian.
“Jujur, keputusan ini sulit. Saya sudah telanjur menjanjikan trophy juara pada Persebaya. Tetapi, situasi dan kondisi tidak memungkinkan. Saya harus lanjutkan perjalanan. Insya Allah suatu saat saya kembali,” ujarnya.
Pada manajemen Persebaya dan Bonek, Konate menyampaikan terimakasih dan permohonan maaf.
Kebersamaan yang dijalin tidak seperti yang diharapkan dan direncanakan. Harusnya, kata Konate, ada banyak pesta dan kegembiraan yang direncanakan.