Soroti Ajakan Luhut pada Sandiaga & Trenggono Jaga Terumbu Karang, Susi Pudjiastuti Ingatkan Hal Ini
Meski telah menjadi Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terus menyoroti masalah kelautan dan perikanan di Indonesia.
TRIBUNPALU.COM - Meski telah menjadi Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terus menyoroti masalah kelautan dan perikanan di Indonesia.
Terbaru Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan terkait ajakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk menjaga terumbu karang di Indonesia yang memiliki lebih dari 569 jenis karang.
Ajakan dari Luhut tersebut justru membuat perempuan yang karib disapa Bu Susi menjadi was-was.
Sebab, diketahui, saat ini Indonesia merupakan negara pengekspor terumbu karang satu-satunya di dunia.
Sebab, ekspor terumbu karang justru akan berpotensi merusak habitat dan kelestarian lingkungan.
"Janganlah kita bangga sebagai eksportir terumbu karang satu satunya di dunia. Indonesia adalah penyuplai terumbu karang satu-satunya," tulis Bu Susi Pudjiastuti menanggapi pemberitaan itu, Rabu (30/12/2020).
Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis alga zooxanthellae.
Terumbu karang hidup di dasar perairan dan berupa batuan kapur yang cukup kuat menahan gelombang laut.
Sebagai suatu ekosistem, tentunya terumbu karang menunjang kehidupkan biota laut lainnya.
Baca juga: Jawaban Telak Susi Pudjiastuti saat Dianggap Menghindar Ketika Diajak Diskusi soal Ekspor Benur

Terumbu karang merupakan tempat tinggal, mencari makan dan berkembangbiak bagi banyak biota laut.
Jika terumbu karang rusak tentu akan berpengaruh langsung terhadap biota-biota laut tersebut.
Terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi dibanding ekosistem laut lainnya.
Oleh karena itu, terumbu karang menjadi sumber keanekaragaman genetik dan spesies sehingga akan semakin banyak biota yang bisa dimanfaatkan.
Terkait hal tersebut, Susi meminta, Peraturan Menteri yang memperbolehkan ekspor karang harus dicabut.
"BKIPM tidak boleh terbitkan Health Certificate untk Ekspor," tegas Bu Susi.
Sebelumnya, Luhut mengungkapkan, dengan memiliki 569 jenis karang, menjadikan Indonesia sebagai wilayah dengan 76 persen spesies karang dunia dan 37 persen spesies ikan terumbu karang dunia.
"Saya mengajak Menteri KLHK Ibu Siti Nurbaya Bakar, dan secara khusus pula mengajak dua anggota tim baru saya yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pak Sandiaga Uno, dan Menteri KKP Pak Sakti Wahyu Trenggono untuk bekerja bersama-sama secara terintegrasi untuk mengelola kekayaan alam ini secara berkelanjutan dengan kesejahteraan penduduk pesisir sebagai fokusnya," katanya melalui keterangan Facebooknya, Selasa (29/12/2020).
"Kita harus dukung mereka melindungi kekayaan alam di halaman depan mereka demi kesejahteraan masyarakat pesisir yang bersentuhan langsung dengan laut Indonesia," sambung Luhut.
Menurut Luhut, berdasarkan sumber Badan Program Pembangunan PBB atau UNDP, sekitar 54 persen pasokan protein hewani Indonesia berasal dari ikan dan makanan laut.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Gemas Dicecar Soal Ekspor Benih Lobster: Saya Tidak Pernah Berubah, Susi Tetap Susi
Indonesia sendiri memasok sekitar 10 persen komoditas kelautan global. Sebanyak 2,8 juta rumah tangga di Indonesia terlibat langsung dalam industri komoditas kelautan.
Tak hanya itu, lanjut Luhut, keanekaragaman hayati laut Indonesia juga mengundang kekaguman para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, terutama para wisatawan yang punya hobi menyelam.
"Para diver ini datang dari seluruh dunia berkunjung ke Indonesia untuk bisa melihat langsung kekayaan bawah laut Indonesia. Dua diantara lokasi menyelam terbaik di Indonesia ada di Komodo, NTT dan di Raja Ampat, Papua," ujarnya.
Menurut Luhut, keunggulan ekosistem laut Indonesia perlu dijaga dan dikelola sebaik-baiknya secara berkelanjutan.
Sebab, laut dinilai aset terbesar dan paling berharga yang dimiliki Indonesia.
Mantan Menko Polhukam ini juga berharap agarsemua pihak bersama-sama mengawal program pemerintah, seperti program Pemulihan Ekonomi Nasional Padat Karya Restorasi Terumbu Karang di Bali dan Program Rehabilitasi Mangrove 2021-2024.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Luhut Pandjaitan Ajak Sandiaga Uno dan Trenggono Jaga Terumbu Karang, Susi Pudjiastuti Malah Was-was,