Jokowi Bersyukur karena RI Bisa Kendalikan Pandemi & Ekonomi, Rocky Gerung: Dibandingkan dengan Apa?
Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pernyataan soal ucapan syukur Presiden Joko Widodo.
TRIBUNPALU.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pernyataan soal ucapan syukur Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo menyebut, sepanjang 2020 dan memasuki 2021 Indonesia menghadapi berbagai cobaan yang sangat berat.
Salah satu ujian itu berupa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
Namun, Jokowi mengklaim, Indonesia bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik.
Baca juga: Rocky Gerung Beri Saran Raffi Ahmad Tetap Dihukum: Kalau Tidak, Pemerintah Benar Incar Rizieq Shihab
Baca juga: Pesan Rocky Gerung untuk Menteri Sosial Tri Rismaharini: Hati-hati Bu Risma
"Kita bersyukur Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik," kata Jokowi dalam acara Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja (PGI) di Indonesia melalui tayangan YouTube Yakoma PGI, Senin (25/1/2021), dikutip Kompas.com.
Terkait denganhal tersebut, Rocky Gerung mempertanyakan perbandingan apa yang dipakai Presiden Jokowi sehingga bisa menyebut Indonesia berhasil mengendalikan krisis pandemi dan ekonomi.
"Ya ini juga kalau Presiden Jokowi tiba-tiba mengklaim kami berhasil itu juga sama dengan self plagiarism itu, jadi dia mengemukakan sendiri dengan basis yang ngaco, karena tidak ada perbandingan.
Jadi satu juta itu dibandingkan dengan apa kok dibilang sukses," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung sikap optimis itu memang diperlukan untuk mewujudkan sebuah harapan.
Namun hal itu juga harus didasari dengan kenyataan yang ada di lapangan.
"Inilah keadaan birokrasi kita yang selalu menganggap kita optimis, optimis diperlukan untuk menghasilkan harapan, tetapi data yang ada justru membatalkan harapan itu kan," imbuhnya.
Baca juga: Sebut Jabatan Menparekraf Seharusnya Dihapuskan, Rocky Gerung: Rakyat Cemas Disuruh Mikir Kreatif
Rocky Gerung mengatakan bahwa saat ini masyarakat bertanya-tanya tentang isi rapat yang dibahas oleh istana terkait pandemi Covid-19.
Hal ini karena apa yang diucapkan Presiden Jokowi berbeda dengan fakta di lapangan.
Seperti diketahui pada saat Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukur tersebut data Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 999.256.
Dan pada 26 Januari total kasus menjadi satu juta.
"Dari awal nggak ada orang yang mengerti apa sebetulnya yang terjadi di ruang rapat istana."
Tiba-tiba presiden ngomong sendiri seolah data itu nggak ada," paparnya.
Rocky Gerung menilai bahwa seharusnya Presiden Jokowi sudah bisa memperkirakan penambahan kasus tersebut dari jauh-jauh hari.
"Kan seharusnya data satu juta itu udah bisa diprediksi dua hari sebelum presiden ngomong.
Karena itu menkes, airlangga atau ketua satagas covid-19 mestinya aksih sinal, pak presiden kemungkinan dua hari lagi satu juta nih, sehingga angka satu juta ada di kepala presiden," ungkapnya.
Bahkan Rocky Gerung menyindir bahwa Jokowi tutup mata soal data covid-19 yang saat ini telah menembus angka satu juta.
"Atau mungkin sudah disodorkan tapi dia lirik wah hebat ya kita baru 100 ribu tuh padahal udah satu juta,a da satu nol yang dia nggak bisa baca," sindir Rocky Gerung.
"Ini benar-benar norak, hal yang sepele data ada dimana-mana kok nggak bisa dibaca oleh presiden," pungkas Rocky Gerung.
(TribunPalu.com/Kompas.com)