Kekurangan Air Bersih, Warga di Huntap Tondo Ambil Air di Kampus Untad

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta

TRIBUNPALU.COM,PALU- Sudah tiga minggu warga di Hunian Tetap (Huntap) Tondo, Kecamatan Mantikulure, Kota Palu, Sulawesi Tengah keluhkan ketersediaan air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga di Perumahan Cinta Kasih Tondo harus mengambil air dari kampus Universitas Tadulako (Untad).

"Sudah tiga minggu air tidak ngalir, di tempat saya tinggal ini," ucap salah seorang ibu rumah tangga, Mutmainah (47), Senin (8/2/2021).

Mutmainah sudah menempati Blok E No 37 kurang lebih lima bulan.

• BMKG Waspada Cuaca Ekstrim, Senin 8 Februari 2021: Sulteng Berpotensi Hujan Disertai Petir dan Kilat

• BERITA POPULER PALU HARI INI: Kampung Nelayan Masih Ramai, Umat Buddha Palu Bersih-bersih Vihara

• Pendaftaran Kartu Prakerja 12 Dibuka di 2021, Siapkan Dokumen dan Syarat-syarat Berikut Ini

Terhitung dua bulan terakhir persediaan air bersih mulai terbatas.

Biasanya akan mengalir dua hari sekali.

"Kalau dipikir mau beli air yang dari mobil, hargannya 40 ribuan, lebih baik uangnya dibelikan bensin dan ambil air di Untad," ujarnya.

"Mau mengeluh juga tidak tau sama siapa," tambahnya.

Selain mengambil air di Untad, beberapa kali ia juga meminta air dari tetangganya.

Hal ini biasa dilakukan penghuni Perumahan Cinta Kasih Tondo.

Huntap ini dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi untuk korban gempa, likuefaksi dan tsunami di Kota Palu.

Mutmainah merupakan salah satu korban bencana alam 18 September 2018 lalu.

Rumahnya di Kelurahan Silae rusak berat akibat gempa disusul tsunami.

Tak hanya kehilangan rumah, pendapatan Mutmaninah juga tak mampu menopang kebutuhan keluarganya.

Kini Mutmainah mulai bangkit.

Sehari-hari ini berjualan jajanan kue dan minuman dingin.

Sedangkan suaminya bekerja sebagai nelayan di Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Anaknya seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan Untad semester enam. (*)