3 Tersangka Dugaan Korupsi Pelebaran Jl Anoa Belum Ditahan, Ini Penjelasan Kejari Palu

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kejaksaan Negeri alias Kejari Palu menetapkan tiga tersangka dugaan kasus korupsi pelebaran Jl Anoa 2, Jumat (19/2/2021).

Pelebaran jalan itu berkaitan dengan pembengunan Jembatan Palu V alias Jembatan Lalove Palu.

Kasi Intel Kejari Palu Greafik mengatakan, setelah penetapan tersangka atas bukti-bukti dari lapangan, penyidik Kejari Palu mempercepat porses pelimpahan ke persidangan.

Karena penetapan tersangka baru dilakukan, pihaknye belum memutuskan tindakan untuk ketiga tersangka tersebut.

"Penyidik belum memutuskan proses penahanan, namun penahanan akan tetap ada," tegas Greafik, saat ditemui di kantornya Jl Moh Yamin Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatam, Jumat siang.

• Seorang Polisi Diskors karena Kepergok Cium Bibir Perempuan yang Seharusnya Ia Tilang

• BMKG: Prakiraan Cuaca Besok Sabtu, 20 Februari 2021 di Sulteng, Berawan hingga Hujan Ringan

• Fun Fact Ryota Kohama, Bassist ONE OK ROCK: Adik Ipar Avril Lavigne, Pernah Nyanyikan Indonesia Raya

• BMC Peduli, 15 Paket Sembako untuk Warga di Hulu Sungai Gebangrejo Timur Poso

Ketiga tersangka itu antara lain berinisial DG, FD dan MM.

DG, selaku pengguna anggaran di Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kota Palu saat proses peleberan Jl Anoa 2 berlangsung.

FD, pejabat internal di Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kota Palu saat proses peleberan Jl Anoa 2 berlangsung.

Sementara MM selaku pemilik tanah yang dibebaskan, diduga menikmati kerugian keuangan negara.

Penetapan tersangka untuk ketiganya berdasarkan alat bukti yang ditemukan penyidik saat gelar perkara.