Terungkap Alasan Sopir Pilih Lewat Jalur Wado daripada Jalur Nagreg, Ternyata Usulan dari Rombongan
Terungkap kronologi rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang sampai melintasi Jalur Wado dan kecelakaan maut di Sumedang.
TRIBUNPALU.COM -Kronologi terjadinya kecelakaan maut bus di Sumedang yang membawa rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak mulai terungkap.
Seperti dikabarkan sebelumnyak sebuah bus mengalami kecelakaan tunggal hingga masuk ke jurang.
Kecelakaan ini terjadi di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (10/3/2021).
Berdasarkan laporan yang diwartakan wartawan Tribunjabar.id dari Sumedang sebelumnya, kecelakaan tersebut terjadi saat rombongan dalam perjalanan pulang ke Sumedang.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus, Tewas 29 Orang: Lewati Tanjakan Curam dan Ekstrim Atas Usulan Rombongan
Mereka mulanya melakukan perjalanan untuk ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Satu di antara rombongan, Imam menyatakan, rombongan pulang melalui Jalur Wado, Sumedang.
Imam adalah guru IT Al Muawanah Cisalak yang menjadi korban selamat dari kecelakaan Sumedang.
Menurut Imam, pihak bus travel yang ditumpanginya biasanya melewati jalur Nagreg.
Namun, jarak tempuh jalur Nagreg dinilai terlalu jauh.
"Biasanya pulang lewat Nagreg, jalur Bandung, tetapi terlalu jauh," katanya.
Kemudian, pihak rombongan ada yang memberikan usulan untuk melewati Jalur Wado, Sumedang.
Mereka pun menanyakan apakah sopir yang mengendarai busnya sanggup atau tidak melewati jalur alternatif tersebut.
"Dari teman-teman ada inisiatif, bagaimana kalau jalur Wado, kira-kira sanggup enggak pak sopirnya," kata Imam.
Kemudian, pihak travel pun menyetujui keinginan dan permintaan pihak yang mengusulkan.