Tanggal Penting Kalender Islam: Nisfu Syaban, Ramadhan 2021 dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H
Tanggal-tanggal penting bulan Syaban 1442 H, Ramadhan 2021, Bulan Syawal dan jadwal puasa Ayyamul Bidh setelah Rajab.
TRIBUNPALU.COM - Tanggal-tanggal penting bulan Syaban 1442 H, Ramadhan 2021, Bulan Syawal dan jadwal puasa Ayyamul Bidh setelah Rajab.
Saat ini masih dalam bulan Rajab 1442 H. Diketahui 1 Rajab 1442 Hijriah, sekitar seminggu lagi memasuki bulan Syaban 1442 H/2021.
Jelang penghujung bulan Rajab, tepatnya 27 Rajab 1442 H atau hari Jumat 11 Maret 2021 merupakan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Setelah Rajab, akan datang bulan Syaban 2021 (ada Nisfu Syaban) dan Ramadhan 2021.
Biasanya, di bulan Syaban ini umat muslim melakukan puasa sunnah Nisfu Syaban.
Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban.
Artinya, puasa Nisfu Syaban 2020 ini dapat dilaksanakan pada 28 Maret 2021 nanti
Adapun lafaz niat puasa Nisfu Syaban sebagai berikut:
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
Nawaitu Sauma Syahri Syahban Sunnatan Lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat puasa bulan Syaban sunnah karena Allah ta’ala.
Pada malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai malam berdoa, malam pembebasan, malam pengampunan dosa, dan malam untuk beribadah.
Berikut doa yang dianjurkan pada Nisfu Syaban:
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin.

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.
Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Masjid Raya Nurul Falah Tapin dipenuhi jemaah yang melaksanakan peribadatan malam Nisfu Syakban (Banjarmasinpost.co.id/Ibrahim Ashabirin)
Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: "Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.
Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin".
Adapun doa lain yang bisa diamalkan yakni sebagai berikut:
اِل هِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ا لِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi Famhu
Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.
Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama.
Artinya:
Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.
Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.
Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab."
Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak ku ketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang.
Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka).
Selain Rajab, ada sejumlah bulan haram lain yang memiliki keutamaan untuk diisi dengan ibadah shalih seperti berpuasa.
Setelah Rajab, akan datang bulan Syaban 2021 (ada Nisfu Syaban) dan Ramadhan 2021. Ramadhan diprediksi jatuh pada hari Selasa 13 April 2021.
Itu tandanya umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
Sementara itu hari kemenangan setelah melaksanakan puasa sebulan penuh adalah Idul Fitri 1442 Hijriah yang jatuh pada Kamis 13 Mei 2021 dan Jumat 14 Mei 2021.
Supaya dalam menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan penuh kekhusyukan mari kita pelajari lagi bacaan niat puasa & doa jelang sahur serta doa berbuka.
Namun, selain puasa Ramadhan 1442 Hijriah, ada pula sejumlah puasa sunnah yang perlu kita ketahui.
Hampir seluruh umat Islam seirng menjalankan puasa-puasa sunnah yang sangat dianjurkan jujungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena selain membawa pahala yang cukup besar, puasa sunnah bertujuan melatih kita untuk terbiasa melaksanakan puasa.

Kalender Islam adalah sebuah penentuan tanggal atau bulan yang terkait dengan ibadah serta hari-hari penting bagi umat Islam.
Kalender Islam dikenal dengan nama Kalender Hijriyah, Komariah, di mana penanggalan dibuat berdasarkan revolusi bulan terhadap bumi dan matahari.
12 bulan dalam kalender Hijriyah 1442, yaitu Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Untuk mengetahui kalender Islam 1442 H dan puasa tahun 2021, langsung saja simak daftar lengkapnya di bawah ini.
Kalender Islam 1442 H dan Puasa Tahun 2021
- Jumadil Akhir 1442 (14 Januari-12 Februari) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (26-28 Januari).
- Rajab 1442 (13 Februari-15 Maret) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (25-27 Februari).
- Syaban 1442 (15 Maret-12 April) : Isra' Miraj (11 Maret), Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (27-29 Maret), Nishfu Sya'ban (29 Maret).
- Ramadhan 1442 (13 April-12 Mei) : Puasa Ramadhan (13 April-12 Mei), Nuzulul Quran (29 April).
- Syawal 1442 (13 Mei-11 Juni) : Idul Fitri (13 Mei), Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (25-27 Mei).
- Zulkaidah 1442 (12 Juni-10 Juli) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (24-26 Juni).
- Zulhijjah 1442 (11 Juli-9 Agustus) : Puasa Arafah (19 Juli), Idul Adha (20 Juli), Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (24-26 Juli).
- Muharram 1442 (10 Agustus-7 September) : Tahun Baru Islam (10 Agustus), Puasa Tasu'a (18 Agustus), Puasa Asyura (19 Agustus), Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (22-24 Agustus).
- Safar 1442 (8 September-7 Oktober) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (20-22 September).
- Rabiul Awal 1442 (8 Oktober-5 November) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (18-20 November), Maulid Nabi (19 Oktober).
- Rabiul Akhir 1442 (6 November-5 Desember) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (18-20 November).
- Jumadil Awal 1442 (6 Desember- 3 Januari) : Puasa Sunnah Ayyamul Bidh (18-20 Desember).
Berdasarkan kalender Islam 1442 H dan puasa tahun 2021 di atas, maka puasa 2021 akan dimulai pada tanggal 13 April 2021.
Sementara itu, Idul Fitri akan jatuh di tanggal 13 Mei 2021.
Hal ini juga sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021
Berikut Jadwal Puasa Menurut Ormas dan Pemerintah:
1) 1 Ramadhan 2021 menurut Nahdlatul Ulama
Berdasarkan kalender cetakan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage tanggal 13 April 2021.
Ketetapan ini berdasarkan metode hitungan (hisab) dari Lembaga Falakiyah NU Jawa Timur.
Adapun Ijtimak akhir bulan Sya’ban 1442 H. terjadi pada hari Senin Pon, 12 April 2021 M.
Tinggi hilal Haqiqi 03° 46 19? Tinggi hilal mar’i 02° 52 08?
Azimut hilal 277° 23 28? Azimut matahari 278° 46 17?
Elongasi 05° 05 18? Lama hilal 17:45:37 jam.
Kendati sudah melakukan hitungan atau hisab, tradisi NU biasanya masih melakukan verifikasi hasil itu melalui metode rukhiyat untuk menentukan awal Ramadhan, yakni menyaksikan posisi dan ukuran hilal (Bulan) pada senja akhir bulan Rajab.
2) 1 Ramadhan 2021 menurut Muhammadiyah
Sedangkan untuk versi Muhammadiyah juga tidak berbeda, bahwa 1 puasa Ramadhan yang akan jatuh pada 13 April 2021.
Sementara itu, untuk Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada 13-14 Mei 2021.
Muhammadiyah selama ini hanya menggunakan metode hisab saja, tidak melakukan verifikasi melalui rukyah sebagaimana NU.
Maka, tidak heran apabilan terkadang awal bulan khususnya Ramadhan dan Syawal berbeda dengan ketetapan pemerintah yang juga menggunakan rukyah pada sidang isbat.
Walaupun begitu, umat Islam Indonesia pada umumnya sudah memaklumi hal itu, dan mengutamakan sikap saling menghormati.
3) Awal Bulan Hijriah Menurut Pemerintah Indonesia
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan melakukan sidang Isbat penentuan awal Ramadhan.
Sidang ini merupakan cara menentukan awal suatu bulan dengan cara mengumpulkan hasil rukyah, yakni pemantuan tinggi hilal (Bulan) pada akhir bulan Sya’ban.
Selain awal Ramadhan, Pemerintah juga menggelar sidang isbat ini untuk menentukan awal bulan Syawal atau Hari Raya Idul Fitri. Sidang ini biasanya mengundang perwakilan ormas Islam.
Sebagaimana tradisi Muslim Indonesia, kadang ada perbedaan dalam awal puasa Ramadhan atau Hari Raya.
Fenomena ini merupakan hal yang sudah lumrah. Dalam konteks ini umat Islam Indonesia pada umumnya mengedepankan sikap saling menghormati.
Demikian penjelasan singkat tentang pertanyaan 1 Puasa Ramadhan 2021 jatuh pada tanggal berapa.
Niat Puasa Ramadhan
Sebelum menjalankan ibadah puasa wajib, umat muslim hendaknya mengucap doa niat berpuasa yang ditujukan untuk Allah SWT.
Bacaan doa niat puasa ini pun tidaklah sulit.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Berikut bacaan doa niat puasa Ramadhan :
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Jika telah tiba waktu berbuka ketika azan Magrib berkumandang, berikut bacaan doa buka puasa Ramadan:
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Kapan Waktu yang Tepat Mengucapkan Niat Berpuasa?
Dalam sebuah sesi tanya jawab bersama Dr H Setiawan Budi Utomo di Kompas.com, waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan adalah pada malam hari.
Arti dari bacaan niat puasa di atas pun "Saya niat berpuasa esok hari" yang artinya bacaan niat itu diucapkan pada malam sebelumnya.
Hal ini sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia saat melaksanakan tarawih berjemaah.
Niat puasa juga bisa dilaksanakan setelah sahur.
Hukum membaca niat ini adalah sunah.
(banjarmasinpost.co.id/danti ayu)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Jadwal 1 Syaban 1442 Hijriyah, Nisfu Syaban, Ramadhan 2021 dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H