Kisah Lorensius Korban Banjir di NTT, Malam Masih di Rumah, Pagi Ibunya Ditemukan Tewas di Pantai
Banjir bandang yang berasal dari arah Gunung Ile Lewotolok menyeret dan menghanyutkan sejumlah rumah di wilayah Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka
TRIBUNPALU.COM - Indonesia kini kembali duka dengan bencana alam yang terjadi di Provinsi NTT beberapa hari terakhir.
Banyak korban dari bencana ini, sejumlah daerah melaporkan bahwa korban manusia banyak yang ditemukan meninggal dunia.
Di Kabupaten Lembata misalnya, sejumlah korban jiwa ditemukan sudah tak bernyawa usai diterpa banjir bandang.

Baca juga: 41 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di NTT, Warga Kini Menjerit Kelaparan
Salah satunya adalah Lorensius Latu (65).
Lorensius sangat merasakan duka, pasalnya sang ibu kandung menjadi korban dalam bencana alam tersebut.
Nahas memang, peristiwa yang dialami oleh Lorensius dan warga lainnya tak pernah diduga sebelumnya.
Jika memang alam memberikan tanda-tanda, yang jelas banyak warga selamat.
Namun, kejadian begitu tiba-tiba. Semua tak menyangka akan peristiwa tersebut.
Lorensius yang warga desa Amakaka tak kuasa menahan tangis pagi itu.
Lorensius histeris seketika.
Baca juga: Setelah Kritik Presiden, Ernest Bahas Banjir NTT: Udahan Bahas Kawinannya, Semoga Jokowi Respon
Ia menangis tak karuan ketika melihat jenazah ibunya, Maria Bengang Geruoda (80).
Maria Bengang ditemukan sudah tak bernyawa di Pantai Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021 pagi.
Menurut Lorensius, ibunya sejak malam berada di rumahnya di Desa Tanjung Batu.
Banjir bandang yang berasal dari arah Gunung Ile Lewotolok menyeret dan menghanyutkan sejumlah rumah di wilayah Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.
Menurut Lorensius, sang ibu merupakan salah satu korban meninggal dunia yang ditemukan pada pagi hari di tepi pantai.