Sulteng Hari Ini
Paham Radikal Sasar Anak Muda Lewat Sosmed, Akademisi Untad: Hati-hati Pilih Konten
Wakil Rektor II Universitas Tadulako (Untad), Muhammad Nur Ali mengimbau masyarakat untuk pandai memilah konten disosial media maupun di internet.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Wakil Rektor II Universitas Tadulako (Untad), Muhammad Nur Ali mengingatkan, penyebaran paham radikal saat ini banyak terjadi melalui sosial media.
Menurut dia, sosial media masih menjadi sarana paling efektif untuk menghasut masyarakat, terutama generasi muda.
"Sekarang penyebaran paham radikal tidak hanya dilakukan secara tatap muka, tetapi juga lewat sosial media. Apalagi anak muda sangat erat dengan sosial media," kata Nur Ali, Rabu (7/4/2021).
Mantan Dekan FISIP Untad itu mengimbau masyarakat untuk pandai memilah konten disosial media maupun di internet.
Baca juga: Update Covid-19 di Indonesia, Rabu 7 April: Tambah 4.860 Orang, Total Kasus di Indonesia 1.547.376
Baca juga: Jelang Ramadhan Ke-3 di Pengungsian, Begini Curhat Penyintas Bencana di Huntara Hutan Kota Palu
Baca juga: Hasil Marger 3 Bank, BSI akan Lakukan Imigrasi Rekening
Baca juga: Sembunyikan Sabu Setengah Kg di Belakang Rumah, Seorang Ayah di Banggai Susul Anak ke Dalam Penjara
Sebab menurutnya, seseorang bisa saja terjerumus pada konten-konten berbahaya jika tak selektif menerima informasi.
"Masyarakat terutama generasi muda harus hati-hati bersosial media. Karena saat ini banyak informasi maupun konten-konten radikal yang berbahaya," ujar Nur Ali.
Senada dengan Nur Ali, pengamat komunikasi terorisme Untad Prof Khairil menilai, isu radikalisme saat ini masih hangat menyusul insiden bom bunuh diri Makassar dan penyerangan di Mabes Polri beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pesawat Tempur Asing F-18 Hornet Lintasi Perairan Natuna, TNI AU Lakukan Penyelidikan
Baca juga: Mengenal Tempat Wisata TMII Jakarta, Gagasan Tien Soeharto yang Kini Dikelola Negara
Selain itu, Prof Khairil mengatakan bahwa anak muda masih menjadi kalangan rentan terpapar radikalisme.
Dirinya pun mengingatkan agar setiap potensi penyebaran paham radikal di Indonesia harus ditutup.
"Kita harus membangun kewaspadaan generasi muda terhadap penyebaran ideologi radikalisme melalui sosial media. Apalagi isu radikalisme masih menjadi topik hangat hingga saat ini," ucap Prof Khairil. (*)
Hasil Marger 3 Bank, BSI akan Lakukan Imigrasi Rekening |
![]() |
---|
Sembunyikan Sabu Setengah Kg di Belakang Rumah, Seorang Ayah di Banggai Susul Anak ke Dalam Penjara |
![]() |
---|
Resmikan Masjid di Desa Uedago, Bupati Morowali: Jadikan Sarana Pendidikan Keagamaan |
![]() |
---|
Pengurus Kadin Sulteng Dilantik, Kadin Indonesia: Kembangkan Ekonomi Daerah karena Sulteng Kaya SDA |
![]() |
---|
16 Motor Terjaring Razia di Batui Banggai, Kendaraan Boleh Diambil Kalau Pemilik Tunjukan STNK |
![]() |
---|