Puasa Ramadhan 2021
Apakah Mandi Junub Harus Keramas bagi Wanita? Ternyata Beda dengan Cara Mandi Wajib Haid atau Nifas
Apakah mandi junub harus keramas bagi wanita? Ternyata ada perbedaan dengan cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri dengan haid atau nifas.
TRIBUNPALU.COM - Sebelum menunaikan kewajiban ibadah, umat Muslim diwajibkan membersihkan diri dari hadas besar maupun kecil terlebih dahulu.
Membersihkan diri dari hadas kecil bisa melalui wudhu, sedangkan untuk hadas besar umat Muslim diharuskan untuk mandi wajib atau mandi junub.
Sebab, mandi wajib atau mandi junub ini sudah dijelaskan dalam bab Thaharah atau tentang tata cara bersuci dalam kitab fikih.
Berbeda dengan mandi pada umumnya, mandi wajib ini dilakukan setelah berhubungan intim, haid, atau nifas.
Mandi junub ini dilakukan dengan niat dan tata cara yang khusus.
Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati.
Berikut lafaz niat mandi wajib atau mandi junub:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul Gusla liraf'il hadatsil Akbari fardhan lillahi ta'ala
"Saya niat mandi mengangkat hadats besar wajib karena Allah"
Baca juga: Keramas di Siang Hari saat Ramadan Bisa Batalkan Puasa? Ini Hukum dan Tata Cara Keramas yang Benar
Bagi wanita, memiliki perbedaan cara antara mandi junub setelah berhubungan intim dengan mandi wajib karena haid atau nifas.
Yang paling menjadi pertanyaan adalah apakah semua mandi junub harus berkeramas?
Berikut penjelasan hadis dari pertanyaan Ummu Salamah yang terkait keramas atau tidaknya seorang wanita saat mandi wajib.
“Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?” tanya Ummu Salamah.
Beliau menjawab: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali,