Kolonel Iwa Terbaring Lemah Tak Bisa Bicara, Tangis Pecah saat Tahu KRI Nanggala Tenggelam
Kolonel Laut (P) Iwa Kartika dulunya dikenal sebagai prajurit gagah Komandan kapal selam KRI Nanggala-402.
TRIBUNPALU.COM - Kolonel Laut (P) Iwa Kartika dulunya dikenal sebagai prajurit gagah Komandan kapal selam KRI Nanggala-402.
Namun kini ia hanya bisa terbaring lemah tak bisa bicara lagi.
Waktunya lebih banyak dihabiskan di rumah yang terletak di sebuah gang kecil Jl Paseh Kota Tasikmalaya.
Gang Haji Shaun Jalan Paseh Kota Tasikmalaya menjadi saksi sang kolonel bolak-balik berjalan kaki setiap menuju rumahnya dari depan jalan raya berjarak sekitar 20 meter.
Tepat di depan persimpangan gang tersebut terlihat rumah bercat kuning kecoklatan yang di depan pagarnya berdiri tegak bendera merah putih setengah tiang.
Rupanya bendera setengah tiang tersebut dipasang oleh keluarga sang kolonel untuk menghormati para awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di Perairan Bali pekan lalu.
Diketahui, sang kolonel senior pasukan khusus kapal selam milik Indonesia itu saat ini tinggal di rumah yang berlokasi di gang sempit bersama istri dan ketiga anaknya selama ini.
Baca juga: Tuntunan Salat Idul Fitri di Rumah, Begini Bacaan Niat, Contoh Khotbah, hingga Amalan-amalan Sunah
Sang kolonel penakluk seluruh kapal selam milik Indonesia itu kini hanya bisa terbaring lemas dan tak bisa bicara akibat puluhan tahun terkena radiasi serbuk besi saat menjalankan tugas di kapal selam.
"Kalau hari ini tidak ada, tadi subuh berangkat untuk berobat ke RS di Jakarta. Tadi juga banyak orang yang pada datang mau jenguk ke sini. Tapi, anak saya sudah berangkat dibawa berobat ke Jakarta," jelas Heni Hunaeni (62), ibu mertua sang kolonel kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Sabtu pagi.
Heni pun turut bercerita kalau anaknya langsung menangis terisak saat mendengar seluruh anak didiknya di KRI Nanggala tenggelam.
Suara bicara yang parau terdengar dibarengi isak tangisannya.
Baca juga: Tata Cara dan Niat Salat Dhuha, Lengkap dengan Bacaan Doa setelah Salat Berbahasa Latin dan Artinya
Kala itu, Heni pun ikut panik dan kaget bagaimana kalau hal itu menimpa menantunya tersebut.
Apalagi, ketiga anaknya sampai sekarang masih kecil dan tak bisa bermain dengan ayahnya karena hanya bisa terbaring tak berdaya di kamar tidur setiap harinya.
"Tiap hari begitu saja di kamar tidur dan sudah tak bisa bicara. Berobat terus sudah tahunan bolak balik Tasikmalaya-Jakarta. Sekarang sudah tak tinggal lagi di Surabaya sejak akhir 2019 terakhir menjabat Komandan Satsel. Sekarang tinggal di sini," ujar ibu paruh baya berkerudung coklat tersebut.
Heni pun bercerita kalau anak dan menantunya tersebut telah menjual rumah pribadinya di daerah Parakan Honje (Parhon) Indihiang untuk biaya berobat selama ini.