Gus Miftah Beri Klarifikasi Terkait Ceramah di Gereja: Saya Datang untuk Melakukan Orasi Kebangsaan

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta, Gus Miftah berikan klarifikasi atas viralnya video dirinya sedang berceramah di sebuah gereja.

Editor: Imam Saputro
Instagram @gusmiftah
Gus Miftah datangi undangan peresmian gereja GBI Penjaringan, Jakarta Utara 

"Tapi kenyataannya kemudian kenapa yang viral justru ini dan viralnya menurut saya kebangeten lah dengan segala komentar-komentarnya."

"Bahkan semalem juga trending nomer satu di Twitter dan most popular di beberapa media," ujar Gus Miftah kecewa.

Baca juga: Pendapat Gus Miftah tentang Seleb Pamer Harta di Media Sosial: Kalo untuk Mengapresiasi Gak Masalah

Gus Miftah mendapat undangan dari panitia gereja untuk memberikan orasi kebangsaan serta menghadiri peresmian gereja tersebut.

"Maka saya sampaikan acara yang disampaikan kepada saya adalah peresmian gereja dan saya datang untuk melakukan orasi kebangsaan," ujarnya.

Dalam memberikan Orasi Kebangsaan ternyata Gus Miftah diberikan waktu 10 menit, serta dalam acara tersebut dihadiri beberapa tokoh lain meliputi Gubernur DKI Jakarta, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan yang lainnya.

"Saya diberi waktu 10 menit kemudian juga ada Pak Gubernur dan selain itu ada juga FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) disitu ada ketua MUI, ada tokoh agama dari semua unsur yang ada di Indonesia ," ucap ulama jebolan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hingga saat ini Gus Miftah menyampaikan jika tidak ada masalah, namun jika ia masih menerima kritikan dari warganet maka ia akan berlapang dada.

"Maka bagi saya clear, tidak ada masalah."

"Kalau kemudian saya dikatakan begini, begitu ya silakan saja perspektif publik," tegasnya.

Baca juga: Sempat Minta Gus Miftah Jadi Wali Nikah Aurel, Kini Anang Hermansyah Nyatakan Siap Nikahkan Langsung

Ia juga mengungkapkan jika hukum masuk gereja berbeda pendapat antara ulama satu dengan yang lain.

Serta ia memahami dengan hujatan warganet yang menyayat hati.

Tapi ia memiliki guru yang bisa dijadikan panutan serta selalu mendukung semua tindakan yang dilakukan oleh Gus Miftah.

Bahkan ia akan tetap menghormati kelompok yang kontra ia melakukan ceramah di dalam gereja.

"Karena toh hukum masuk gereja sendiri saya pahami dari beberapa rujukan itu memang berbeda pendapat antara ulama satu dengan yang lain."

"Nah, saya bisa memahami kawan-kawan yang menolak kehadiran saya dengan mengatakan itu haram, bahkan mengatakan kafir dan sebagainya," jelas ulama asal Ponorogo, Jawa Timur.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved