Pesan Terakhir Raditya Oloan : Sempat Menangis Bersama Anak dan Tetap Percaya Kehendak Tuhan

Namun, Andru menyebutkan bahwa suasana hati Joanna berangsur membaik karena dukugan dari kerabat, sahabat, dan teman-temannya dan juga Raditya.

"Tapi yang saya katakan Raditya main sama banyak orang dan punya support system. Kondisi Joanna membaik, karena apa yang Raditya bangun diluar sana ya balik ke keluarganya," jelasnya.

Joanna yang mengenakan kemeja putih terlihat terus berada disisi peti jenazah suaminya yang berada di ruang Kamboja.

Wanita berusia 34 tahun itu juga menyambut kedatangan pelayat yang datang untuk mendoakan suaminya.

Sambil menggendong anak, Joana menghampiri para pelayat dan berbincang-bincang. Sesekali ia terlihat sesegukan, saat dipeluk oleh salah satu pelayat yang hadir.

Saat itu dikabarkan kesehatan Raditya sudah mulai membaik.

Bahkan sempat dikabarkan ia diperbolehkan pulang.

Dirinya juga telah negatif virus Covid-19.

Namun, ternyata ditemukan kondisi tubuhnya yang memburuk dikarenakan efek dari Covid-19 tersebut.

"Waktu itu udah sempat stabil, trombosit, pokoknya udah stabil kondisi secara medisnya, makanya udah boleh pulang dokter bilang," jelas Ica.

"Tiba-tiba ditemukan efek dari si Covid ini belum selesai, ternyata ada efek negatif ke tubuhnya, kayak after effect nya yang membuat dia jadi drop," lanjutnya.

Di mata keluarga, Raditya merupakan sosok yang hangat.

Radit selalu bisa menjadi teman, sahabat, dan juga mentor untuk seluruh keluarga.

"Buat semua keluarga dia kebanggaan, yang pasti dia jadi teman, sahabat, mentor, jadi pastor, karena kita di gereja yang sama yang Adit," jelas Ica.

"Adit jadi pastor kami, pendeta di keluarga besar, jadi sahabat, bapak, adik kakak yang usil yang bisa selalu menceriakan suasana dia gak pernah takut untuk memperlihatkan kelemahannya," lanjut Ica.