Kumpulan Naskah Khutbah Idul Fitri 1442 H: Silaturahmi di Tengah Pandemi & Ajaran Dua Kesadaran

Berikut kumpulan naskah khutbah Idul Fitri dengan dua judul, Silaturahmi di Tengah Pandemi dan Ajaran Tentang Dua Kesadaran.

handover/Tribunnews.com
Sholat Idul Fitri 

Bulan Ramadlan, pantas dikatakanan Bulan Hablum Minallah, bulan yang mempererat hubungan antara hamba yang shalih dengan Allah SWT.

Pada saat ini kita memasuki bulan Syawal, saatnya kita semua melengkapi perbuatan baik selama bulan Ramadhan.

Maka bulan ini pantas dikatakan Bulan Silaturahmi, Bulan Hablum Minnanas, mempererat tali persaudaraan, di antara para manusia.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an; An-Nisa', ayat 1:

اتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡ تَسَآءَلُوۡنَ بِهٖ وَالۡاَرۡحَامَ‌

"Dan bertakwalah kepada Allah SWT. yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim." (QS An-Nisa' : 1).

()

"Yakni bertaqwalah kepada Allah SWT dan berhati-hatilah dengan urusan persaudaraan. Maka eratkanlah tali persaudaraan itu, dan jangan sekali-kali memutuskannya. Sungguh Allah SWT telah mengingatkan untuk mempererat tali sillaturrohim, ketika Allah SWT menyandingkan Arham dengan kebesaran nama-Nya sehingga dapat dipahami, bahwa menyambung tali persaudaraan itu sejajar derajatnya dengan mengagungkan asma-Nya. (Tafsir al-Baidlowi, I/ 427).

Syawal tahun ini kiranya berbeda dengan syawal-syawal sebelumnya.

Karena syawal tahun ini, bertepatan dengan suasana perjuangan kita bersama menghadapi wabah penyakit yang merata seluruh dunia, yaitu wabah Covid-19.

Di tengah-tengah suasana wabah ini, yang lebih baik adalah berdiam diri di daerah atau wilayah tempat tinggal kita masing-masing, tidak keluar melintas batas daerah atau melintas batas wilayah.

Dalam sebuah hadist Nabi SAW. :

()

"Diriwayatkan dari sahabat 'Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda 'Seseorang yang berada di tengah-tengah wabah, lantas dia berdiam diri di daerahnya dengan penuh kesabaran dan semata-mata hanya mengharapkan pahala dari-Nya, karena dia tahu bahwa segala yang menimpanya adalah keputusan Allah untuknya, maka orang tersebut akan mendapatkan sebesar pahala mati syahid'". (HR. Bukhari).

Dijelaskan dalam kitab Hasyiyah Al-Qalyubi:

()

"Haram hukumnya memasuki daerah wabah, juga keluar dari daerah tersebut tanpa adanya tujuan yang penting, karena adanya larangan terhadap hal tersebut." (Hasyiyah Al-Qalyubi : IV/415)

Ma'asyiral Muslimin, Rahimakumullah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved