Israel Hanya Beri Waktu Sejam Evakuasi sebelum Mengebom Kantor Media di Gaza, Klaim Target Sah

Israel mengklaim gedung itu jadi target militer yang sah karena dijadikan pusat pengumpulan intelijen dan tujuan lain oleh kelompok Hamas.

net
Update Bentrok Israel Palestina, militer Israel bombardir wilayah Gaza targetnya kantor media. Di atas foto detik-detik kantor Aljazeera rata dengan tanah 

“Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang (mencurigakan),” kata al-Kahlout.

"Saya bahkan bertanya kepada rekan-rekan saya apakah mereka melihat sesuatu yang mencurigakan dan mereka semua menegaskan tidak pernah melihat aspek militer atau bahkan para pejuang keluar masuk," tambahnya.

“Di gedung kami, kami memiliki banyak keluarga yang kami kenal selama lebih dari 10 tahun, kami bertemu satu sama lain setiap hari dalam perjalanan keluar-masuk kantor,” katanya.

Presiden dan CEO Associated Press Gary Pruitt memperkuat penjelasan itu. Selama 15 tahun berkantor di bangunan itu, Ap tidak merasa ada kehadiran kelompok Hamas.

Wartawan AP, Fares Akram, mengenang momen penghancuran gedung itu bercerita, dia tidur di kantor setelah malam yang panjang melelahkan meliput pengeboman Israel.  

Tiba-tiba teman-temannya berteriak, “Evakuasi! Pengungsian!". Akram mengambil apa yang dia bisa bawa. Laptop, beberapa barang elektronik, dan beberapa barang dari mejanya.

Drone dan Tiga Jet Tempur F-16 Hajar Gedung Al Jalaa

Ia berlari menuruni tangga, melompat ke mobilnya, lalu kendaraannya menderu menjauh dari bangunan itu.

Ketika dia sudah cukup jauh, Akram menghentikan mobilnya dan keluar untuk melihat kembali ke menara.

Dia mengatakan dia menyaksikan serangan pesawat tak berawak menghantam gedung, diikuti tiga serangan lebih kuat dari jet tempur F-16.

“Awalnya, itu tampak seperti lapisan dari sesuatu yang runtuh. Saya memikirkan semangkuk keripik kentang, dan apa yang mungkin terjadi jika Anda menghantamkan tinju ke dalamnya,” katanya memberi gambaran.

“Kemudian asap dan debu menyelimuti segalanya. Langit bergemuruh. Bangunan yang menjadi rumah bagi beberapa orang, kantor bagi orang lain dan keduanya bagi saya menghilang dalam selubung debu,” tulis Akram menceritakan kisahnya.

Al-Sayed, yang telah meliput pemboman Israel untuk Al Jazeera dan telah bekerja untuk AP, mengatakan dia tidak dapat memahami ancaman apa yang dapat ditimbulkan oleh sebuah bangunan yang menampung keluarga dan kantor pengacara, dokter, dan pekerja media.

“Di mana Hamas atau anggota militer lainnya yang mungkin berada di gedung ini? " tanya warga Gaza itu.

“Orang-orang di sini, para penghuni, semuanya saling kenal. Lima lantai pertama adalah untuk kantor yang (tutup) selama masa eskalasi ini. Jadi pada dasarnya yang (masih di sini) adalah dua kantor media Al Jazeera dan AP dan tempat tinggal,” bebernya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved