Serangan Israel Sedikitnya Tewaskan 140 Orang Termasuk 39 Anak-anak di Gaza, Ini Reaksi Dunia
atas kebiadaban Israel terhadap penduduk di daerah Gaza dan Masjidil Aqsha menimbulkan reaksi hampir dari seluruh dunia.
Pihaknya mengatakan bahwa serangan Israel jelas untuk menghentikan jurnalis melakukan tugasnya.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk tindakan barbar dan menargetkan jurnalis," ujar Mostefa Souag, direktur umum Al Jazeera Media Network.
"Kami meminta tindakan internasional segera untuk meminta pertanggugjawaban Israel karena menargetkan jurnalis dan institusi media secara sengaja," jelas Souag.
Associated Press (AP)
"Kami terkejut dan terkejut bahwa militer Israel menargetkan dan menghancurkan bangunan perumahan biro AP serta organisasi berita lainnya di Gaza," ujar Presiden dan CEO AP Gary Pruitt.
Media yang berbasis di New York berkata, "Kami mencari penjelasan dari pemerintah Israel dan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mencoba mempelajari lebih lanjut."
“Ini adalah perkembangan yang sangat mengganggu," imbuhnya.
Pruitt mengungkapkan bahwa dalam serangan itu puluhan karyawannya nyaris tewas.
"Puluhan jurnalis AP dan pekerja lepas berada di dalam gedung. Untungnya kami dapat mengevakuasi mereka tepat waktu,” terangnya.

Turki
Direktur komunikasi presiden Turki mengunggah tweet bahwa serangan Israel yang menargetkan Associated Press dan Al Jazeera di Gaza, merupakan pukulan bagi kebebasan pers.
"Saya menutuk serangan rendahan oleh Israel ini, yang menyerang pusar pers untuk menutupi pembantaiannya," ujar Fahrettin Altun, politisi dan akademisi Turki.
Ia menyatakan abhwa setelah serangan itu, "Israel melanjutkan pembataian dan kejahatan perangnya".
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berkata di Twitter bahwa Turki mendukung Palestina, dalam menghadapi "pembersihan etnis, agama serta budaya".
Amerika Serikat (AS)